TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Koalisi Masyarakat Marjinal (KOMUNAL) Provinsi Jambi akhir-akhir ini menjadi sorotan politikus di Provinsi Jambi.

Pasalnya, KOMUNAL ini didirikan pada Bulan Juli 2024 lalu di Kota Jambi. Akan tetapi, dalam kurun waktu yang sangat cepat, KOMUNAL langsung terbentuk di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

Bagaikan magnet, KOMUNAL langsung dimasuki ribuan masyarakat yang terdiri dari elemen petani, buruh, kaum miskin kota dan kaum miskin desa untuk mendaftarkan diri sebagai anggota.

Yoggy Sikumbang selaku Koordinator Wilayah KOMUNAL Provinsi Jambi mengatakan urgensi kehadiran KOMUNAL ini adalah minimnya tempat kaum-kaum marjinal untuk mengeskpresikan harapan dan cita-citanya.

“Oleh karena itu, kita bentuk KOMUNAL ini sebagai tempat mereka berjuang, perpanjangan tangan mereka, dan tempat mereka meluapkan permasalahan mereka untuk kita selesaikan secara gotong-royong,”ujarnya kepada TanyaFakta.id pada Sabtu, (31/8/2024).

Dia juga menuturkan bahwa beberapa bulan pasca pembentukan KOMUNAL, banyak masyarakat di akar rumput memiliki harapan adanya pemimpin Provinsi Jambi yang baru dan memiliki watak kerakyatan.

Baca juga:  Meski Tak didukung PAN, Romi Masih Anggap PAN Sebagai Saudara

“Banyak aspirasi masyarakat kaum marjinal yang tergabung dalam KOMUNAL tentang adanya keinginan untuk mengganti Gubernur di Pemilihan Gubernur 27 November 2024 mendatang,” ungkapnya.

Yoggy menegaskan KOMUNAL mendapati banyak persoalan yang tak bisa dituntaskan oleh Gubernur Al Haris yang kini kembali mencalonkan diri sebagai gubernur Jambi dan Abdullah Sani wakil gubernur petahana sebagai pasangannya.

“Seperti konflik lahan, pendidikan, kemiskinan, dan banyaknya proyek-proyek gubernur yang bermasalah, dan masih banyak lagi,”katanya.

Oleh karena itu, KOMUNAL yang dipimpinnya mantap melabuhkan harapan dan dukungan ke pasangan Romi Hariyanto dan Sudirman sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Jambi periode 2024-2029.

Dengan sistem musyawarah untuk mufakat pilihan tersebut semata-mata karena keinginan masyarakat di akar rumput demi perubahan kehidupan kearah yang lebih baik.

“Mengakomodir suara masyarakat, kita bersepakat untuk menjatuhkan dukungan kepada pasangan Romi Hariyanto-Sudirman,”katanya.

Kelahiran KOMUNAL ini, selain disorot karena dalam waktu yang singkat langsung memiliki massa yang banyak, KOMUNAL juga banyak disorot sebab ada Yoggy Sikumbang di dalamnya.

Baca juga:  Goenawan Mohamad : Kita Revolusi Saja

Perlu diketahui, saat ini Yoggy Sikumbang masih menjabat sebagai Wakil Ketua II Exco Partai Buruh Provinsi Jambi.

Padahal, Partai Buruh adalah salah satu partai yang menjadi bagian dari partai koalisi gemuknya Al Haris dan Abdullah Sani. Selain Partai Buruh, diketahui pasangan Haris-Sani di usung dan di dukung oleh 13 partai lain yakni, PAN, Partai Golkar, Partai Gerinra, PDI-P, PKS, PKB, Demokrat, PPP, Perindo, Hanura, Partai Umat, Partai Garuda, dan Partai Bulan Bintang.

Sebagai salah satu pimpinan di Partai Buruh, Yoggy mengaku tidak khawatir dengan konsekuensi yang akan diterimanya dari Partai Buruh.

“Jelas saya tidak takut, karena saya bertindak sesuai dengan cita-cita partai yang harus mengedepankan kepentingan rakyat. Bukan malah mengedepankan ego dan kepentingan pribadi yang malah mengorbankan rakyat,”ungkapnya.

Dia mengatakan sikap Partai Buruh Provinsi Jambi yang menyatakan dukungan kepada Al Haris – Sani hanyalah permainan Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jambi sendiri tanpa ada musyawarah dan koordinasi dengan pengurus di Kabupaten/Kota.

Baca juga:  Tertangkap Basah, Tim Romi-Sudirman Rusak Baleho Al Haris-Sani

“Jangankan pengurus di Kabupaten/Kota, saya sendiri yang merupakan Wakil Ketua II di Exco Partai Buruh Provinsi Jambi pun tidak tahu dan sama sekali tidak dilibatkan,” katanya.

Dia mengatakan bahwa dirinya sangat menghormati putusan partai. Akan tetapi apabila keputusan dukungan dan tidak dibangun berdasarkan musyawarah, transparan, dan demokratis selaras dengan kepentingan rakyat, Yoggy tentu akan berpihak kepada rakyat.

Yoggy sendiri merupakan salah satu inisiator Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani) dan sudah mengadvokasi ratusan titik konflik lahan di Provinsi Jambi. Hal tersebut membuatnya dekat dengan masyarakat khususnya para petani sehingga dengan banyaknya masyarakat di KOMUNAL yang dipimpinnya bukan hal yang mengherankan lagi.

Tak ayal, KOMUNAL pun menjadi momok karena sebagian anggota Partai Buruh pun turut bergabung di dalamnya.

“Semoga dengan ini KOMUNAL dapat menjadi alat mesin untuk menampung suara rakyat untuk menghadirkan pemimpin Provinsi Jambi yang merakyat dengan mendukung pasangan Romi-Sudirman,”pungkasnya. (Red)