TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Setelah naik pada periode lalu, kini harga TBS sawit di Provinsi Jambi ditetapkan turun pada periode 13 September sampai dengan 19 September 2024. Adapun rerata penurunan setiap kelompok usia tanam yaitu sebesar Rp 61,05/Kg.
“Untuk usia tanam 10-20 tahun, turun sebesar Rp 17,05/Kg dari periode sebelumnya. Pada periode ini harga sawit 10-20 Tahun sebesar Rp 3.078,69/Kg,” kata Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Rakhmat kepada Tanyafakta.id pada Minggu, (15/9/2024).
Rakhmat mengatakan, penurunan harga TBS sawit ini karena harga rata -rata CPO juga naik pada periode ini naik dari Rp12.958,67/Kg menjadi Rp 12.868,74/Kg.
“Akan tetapi harga rata-rata karnel sedikit naik yaitu dari Rp.9.206,21/Kg menjadi Rp 9.253,91/Kg, dengan indeks K sebesar 93,20%,” tuturnya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rincian harga sesuai dengan umur tanaman, untuk periode 13 sampai 19 September 2024 :
- Sawit umur 3 tahun: Rp 2.408,71/Kg
- Sawit umur 4 tahun: Rp 2.567,03/Kg
- Sawit umur 5 tahun: Rp 2.685,52/Kg
- Sawit umur 6 tahun: Rp 2.798,01/Kg
- Sawit umur 7 tahun: Rp 2.868,66/Kg
- Sawit umur 8 tahun: Rp 2.929,24/Kg
- Sawit umur 9 tahun: Rp 2.987,19/Kg
- Sawit umur 10-20 tahun: Rp 3.078,69/Kg
- Sawit umur 21-24 tahun: Rp 2.985,63/Kg
- Sawit umur 25 tahun: Rp 2.847,84/Kg
Untuk diketahui, harga yang sudah ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersama perusahaan dan pihak terkait lainnya ini berlaku untuk petani swadaya yang sudah bermitra atau membentuk kelompok tani.
“Kami menghimbau kepada petani sawit di Provinsi Jambi, agar dapat membentuk kemitraan agar memperoleh hasil jual sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,”katanya.
Bukan cuma itu, Disbun juga menyarankan kepada petani agar dapat meningkatkan kualitas buah sawit, sehingga nantinya hasil panennya dapat lebih maksimal.
Dengan hasil panen buah yang bagus tentu akan menambah dari tarik pembeli, tentunya juga dapat meningkatkan volume dari TBS Kelapa Sawit itu sendiri.
“Karena jika buah yang bagus, beratkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas buah yang tanamannya tidak dirawat dan di pupuk,” pungkasnya. (Aas)