DAERAH  

Wakabid Sarinah GMNI Jambi Ungkap Kekesalannya Ke Polda Jambi

Esteria Tamba (Kanan) saat aksi unjuk rasa di Mapolda Jambi pada Kamis, (8/8/2024). [TanyaFakta.id/Haris]
Esteria Tamba (Kanan) saat aksi unjuk rasa di Mapolda Jambi pada Kamis, (8/8/2024). [TanyaFakta.id/Haris]

TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Aksi unjuk rasa yang digelar di Markas Polda Jambi oleh Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Jambi (DPC GmnI Jambi) pada hari, Kamis (8/8/2024), menyuarakan keprihatinan mendalam atas penanganan kasus kekerasan seksual oleh Propam Polda Jambi.

Wakil Bidang Kesarinahan DPC GmnI Jambi, mengungkapkan kekecewaannya yang semakin mendalam ketika menyaksikan betapa rumitnya prosedur yang harus dilalui korban, bahkan setelah pelaku mengakui perbuatan keji tersebut.

“Sebagai Wakil Bidang Kesarinahan GMNI Cabang Jambi, saya merasa terpanggil untuk bersuara. Kekerasan seksual bukanlah sekadar kasus hukum, melainkan luka mendalam bagi korban dan keluarga. Ketika negara seharusnya hadir sebagai pelindung, justru birokrasi yang berbelit-belit menghambat proses pencarian keadilan,” ujarnya

Baca juga:  HAR-Guntur Lakukan Kejahatan Politik dan Ciderai Demokrasi, Bawaslu Kota Jambi diminta Tindak Tegas

Dia menjelaskan bahwa Propam Polda Jambi sudah memanggil korban telah dipanggil dua kali untuk diperiksa. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa korban telah menjalani pemeriksaan oleh pihak PPA. Ketidaksinkronan informasi ini menimbulkan pertanyaan besar.

“Mengapa korban harus diperiksa berulang kali? Bukankah ini justru menambah trauma bagi korban yang telah sangat menderita?” ungkap Esteria.

Lebih lanjut, Esteria Tamba juga menegaskan GMNI Cabang Jambi tidak akan tinggal diam. GmnI akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. GmnI Cabang Jambi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para perempuan, untuk bersatu dalam melawan kekerasan seksual. Jangan biarkan pelaku berkeliaran bebas dan terus meneror korban.

Baca juga:  Rayakan HUT Ke 12, PW IWO Provinsi Jambi Gelar Doa Syukuran

“Jika tuntutan kami tidak segera dipenuhi, kami tidak akan segan-segan untuk kembali turun ke jalan dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh perempuan di Jambi. Kami akan terus berjuang hingga keadilan benar-benar ditegakkan,” pungkasnya. (Hrs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *