TANYAFAKTA.ID – Banyak orang merasa frustrasi ketika meskipun makan dalam jumlah besar, tubuh mereka tetap kurus atau tidak mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Meskipun sudah mengonsumsi banyak makanan, mereka merasa berat badan tetap stabil atau bahkan menurun. Hal ini tentu membingungkan, terutama bagi mereka yang ingin menambah massa tubuh. Fenomena ini bisa terjadi karena berbagai faktor yang memengaruhi cara tubuh menyerap dan membakar kalori.
Ada beberapa penyebab mengapa seseorang bisa makan banyak tapi tetap kurus, mulai dari faktor metabolisme yang cepat, genetika, hingga masalah pencernaan. Beberapa orang memiliki metabolisme yang lebih tinggi sehingga tubuh mereka membakar kalori lebih cepat, bahkan saat beristirahat. Selain itu, faktor genetik juga berperan besar dalam menentukan komposisi tubuh seseorang, sehingga meski makan banyak, mereka tetap memiliki tubuh ramping. Selain itu, kondisi medis tertentu atau gangguan hormon juga bisa memengaruhi penyerapan nutrisi dan pengaturan berat badan.
1. Metabolisme yang Cepat
Salah satu alasan utama seseorang bisa makan banyak tapi tetap kurus adalah memiliki metabolisme yang lebih cepat daripada orang pada umumnya. Metabolisme adalah proses tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi. Orang yang memiliki metabolisme cepat cenderung membakar kalori lebih cepat, bahkan saat beristirahat.
Faktor genetik sangat memengaruhi seberapa cepat metabolisme seseorang bekerja. Beberapa orang, terutama mereka yang memiliki tubuh ectomorph (tubuh ramping dan tinggi), cenderung memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga mereka membakar kalori lebih banyak meskipun makan dalam jumlah besar.
2. Faktor Genetik
Genetika memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan bentuk tubuh dan kecenderungan berat badan seseorang. Beberapa orang dilahirkan dengan predisposisi genetik untuk memiliki tubuh yang lebih kurus, bahkan jika mereka makan banyak kalori. Ini berarti tubuh mereka lebih cenderung untuk membakar kalori dengan efisien, alih-alih menyimpannya dalam bentuk lemak.
Jika Anda memiliki keluarga yang secara alami kurus, kemungkinan besar faktor genetik menjadi penyebab utama mengapa Anda tetap kurus meskipun makan banyak.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik yang Terkendali
Meskipun Anda mungkin merasa makan banyak, ada kemungkinan Anda tetap membakar kalori dalam jumlah yang cukup besar melalui aktivitas fisik yang tidak Anda sadari. Aktivitas fisik yang tidak teratur, seperti berjalan kaki, bergerak saat bekerja, atau bahkan kegelisahan yang menyebabkan Anda lebih sering bergerak, dapat membakar kalori tambahan.
Selain itu, beberapa orang dengan tubuh kurus cenderung memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi daripada yang mereka sadari, yang membuat mereka terus membakar kalori meski mereka tidak berolahraga secara teratur.
4. Masalah Pencernaan atau Penyerapan Nutrisi
Beberapa orang mungkin memiliki kondisi medis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan efisien. Misalnya, masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit celiac, atau gangguan pankreas dapat menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap kalori dan nutrisi dari makanan dengan baik.
Penyakit atau gangguan pencernaan tertentu dapat menyebabkan penurunan berat badan meskipun seseorang makan dalam jumlah besar. Jika Anda curiga kondisi ini mungkin menjadi penyebab, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
5. Keseimbangan Hormon
Hormon memiliki pengaruh besar terhadap berat badan dan komposisi tubuh. Keseimbangan hormon yang tidak tepat, seperti tingginya kadar hormon tiroid (hipertiroidisme), dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan berat badan meskipun mereka makan banyak. Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme, dan jika kadar hormon tiroid terlalu tinggi, tubuh bisa membakar kalori dengan sangat cepat.
Selain itu, ketidakseimbangan hormon lainnya, seperti testosteron pada pria atau estrogen pada wanita, juga dapat memengaruhi cara tubuh menyimpan atau membakar lemak. Jika Anda merasa ada masalah hormon yang mendasarinya, melakukan tes hormon bisa membantu mengidentifikasi masalah.
6. Stres atau Gangguan Kecemasan
Stres yang berlebihan dan gangguan kecemasan juga dapat memengaruhi nafsu makan dan metabolisme tubuh. Pada beberapa orang, stres dapat menyebabkan peningkatan metabolisme dan penurunan nafsu makan, yang berujung pada penurunan berat badan. Meskipun Anda makan banyak, jika tubuh Anda sedang dalam kondisi stres kronis, kalori yang masuk mungkin tidak diserap dengan optimal.
Stres juga dapat memengaruhi pola tidur dan kualitas tidur yang berujung pada gangguan hormon dan metabolisme tubuh. Jika Anda merasa bahwa stres atau kecemasan menjadi masalah, mencari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, olahraga, atau konseling, bisa membantu.
7. Konsumsi Makanan yang Tidak Cukup Padat Kalori
Makan banyak tidak selalu berarti Anda makan dengan kalori yang cukup. Jika makanan yang Anda konsumsi rendah kalori, meskipun dalam jumlah besar, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup kalori untuk menambah berat badan. Misalnya, makan banyak buah dan sayuran bisa memberikan volume besar pada perut, tetapi kandungan kalorinya relatif rendah.
Untuk menaikkan berat badan, penting untuk memilih makanan dengan kalori yang lebih padat, seperti kacang-kacangan, alpukat, keju, telur, dan daging. Makanan ini mengandung lebih banyak kalori dalam porsi kecil, yang bisa membantu menambah berat badan tanpa membuat Anda merasa terlalu kenyang.
8. Kondisi Medis atau Obat-obatan
Beberapa kondisi medis atau obat-obatan dapat memengaruhi berat badan seseorang. Obat-obatan tertentu, seperti stimulan atau pengobatan untuk ADHD, dapat meningkatkan metabolisme dan menurunkan nafsu makan, yang akhirnya dapat menghalangi penambahan berat badan.
Jika Anda merasa makan banyak tapi tetap kurus dan menggunakan obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasikan masalah ini dengan dokter, karena obat yang Anda konsumsi bisa menjadi penyebabnya.
9. Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon kortisol (hormon stres), yang pada gilirannya dapat memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak dan membakar kalori. Selain itu, kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin, sehingga nafsu makan Anda bisa berkurang atau tidak teratur.
Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan membantu tubuh mengatur metabolisme dengan lebih baik.
Kesimpulan
Meskipun terdengar aneh, makan banyak tapi tetap kurus bukanlah hal yang mustahil. Faktor-faktor seperti metabolisme cepat, genetika, gangguan pencernaan, masalah hormon, dan stres dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyimpan kalori dalam bentuk lemak. Jika Anda merasa sudah makan banyak namun tetap kurus dan ingin meningkatkan berat badan, penting untuk memeriksa gaya hidup dan pola makan Anda, serta berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui penyebab yang lebih spesifik.
Makan lebih banyak kalori, memilih makanan padat energi, dan memperhatikan faktor-faktor kesehatan lainnya adalah langkah pertama untuk mencapai tujuan berat badan yang sehat.