TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Tumpukan sampah di Mendalo Darat semakin parah. Lokasi penumpukan terletak di Jalan Lintas Sumatera, antara Perumahan Aston Villa dan Kantor Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC), serta di depan SMPN 7 Muaro Jambi, Mendalo Darat, Jambi Luar Kota.
Keadaan di lokasi tersebut terus memburuk dengan bertambahnya volume sampah.
Pada bulan Juli lalu, TanyaFakta.id sempat mengangkat isu ini dan mendapat tanggapan dari masyarakat sekitar.
Melihat kondisi yang semakin kritis, TanyaFakta.id mencoba menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muaro Jambi melalui WhatsApp pada hari Kamis, (17/10/2024).
Evi Sahrul mengarahkan untuk langsung menghubungi Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3).
Kemudian, TanyaFakta.id menghubungi Bambang, Kabid PSLB3 DLH Muaro Jambi. Saat dimintai tanggapannya, Bambang mengungkapkan bahwa tumpukan sampah yang berada di sekitar Jalan Lintas Sumatera pernah ditutup pada awal tahun lalu.
“Dulu itu pernah kami tutup, kami jaga. Aman itu selama satu minggu, bersih. Nah, mulai lagi, secara perlahan, masyarakat sembarangan membuang sampah di sana,” ungkapnya, Kamis (17/10/2024).
Bambang menambahkan bahwa pihaknya telah mendiskusikan permasalahan sampah ini bersama Camat dan Kepala Desa Mendalo Darat untuk memberikan alternatif dalam memecahkan permasalahan tersebut.
“Contohnya, kami diskusi bersama pihak RT untuk dibuatkan sebuah TPS, jadi kami tinggal menjemput sampah tersebut di sana. Tapi, sampai sekarang yang berjalan hanya di Perumahan Aur Duri Permai,” tambahnya.
Kabid PSLB3 tersebut mengungkapkan bahwa dalam dua bulan terakhir, tumpukan-tumpukan sampah tersebut semakin membludak.
“Kan tiap hari, kami selalu angkut sampah-sampah yang ada di sana. Tapi, kadang-kadang tidak terangkut karena begitu banyaknya sampah,” ujarnya.
Untuk bulan depan, akan ada penambahan dua armada truk sampah DLH Muaro Jambi guna mencegah tumpukan sampah yang semakin meningkat.
“Mudah-mudahan untuk ke depannya tidak sampai membludak lagi jumlah sampah yang ada di sana,” katanya.
Bambang sempat kebingungan mengenai asal atau sumber sampah yang berada di daerah tersebut, sehingga membuat jumlahnya semakin membludak.
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan pengalaman kesulitannya dalam menangani sampah yang berada di Jalan Lintas Sumatera antara Perumahan Aston Villa dan SPORC, serta yang berada di depan SMPN 7 Muaro Jambi.
“Susahnya itu, kami sudah buat spanduk di tempat tumpukan sampah tersebut, akan tetapi dalam jangka waktu dua hari, dirobek sama mereka. Jadi saya terkadang ampun melihat ulah masyarakat di sana. Tapi mudah-mudahan dengan penambahan armada bulan depan, semoga sampah tidak lagi bertumpuk,” ungkapnya.
Kembali, Bambang mengungkapkan kepada TanyaFakta.id bahwa berdasarkan temuannya di lapangan di dua titik tersebut, masyarakat yang membuang sampah sembarangan menggunakan mobil.
“Kami pernah tanya dengan masyarakat sekitar yang berada di depan SMPN 7 itu, nah masyarakat di situ bilang, kalau kadang-kadang yang membuang sampah di sana itu pakai mobil, tengah malam dan jam dua,” jelasnya.
Bambang berpesan kepada masyarakat agar melakukan pemilahan sampah dan bekerja sama dengan KSN yang ada agar sampah tersebut diangkut dari rumah ke rumah dan tidak membuang sampah sembarangan di pinggir jalan.
“Untuk yang tidak mampu membayar KSN, melakukan pemilahan. Sampah-sampah plastik itu bisa dijual. Selanjutnya, untuk sampah organik, kan ada sisa lahan di belakang rumah sedikit, dibuat lubang dan sampah organik dijadikan kompos dan menjadi pupuk,” pungkasnya.
Diketahui, penambahan jumlah volume sampah di dua titik tersebut diakibatkan karena ditutupnya TPS yang berada di Pasar Aur Duri, serta TPS di dekat perbatasan Kota Jambi – Muaro Jambi di Simpang Rimbo. (Hrs)