TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Geologi dan Teknik Geofisika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Jambi (UNJA), melaksanakan kegiatan kuliah lapangan di kawasan Pegunungan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum wajib semester genap dan berlangsung selama dua minggu, mulai 1 hingga 18 Mei 2025.
Sebanyak 98 mahasiswa mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 58 mahasiswa Prodi Teknik Geologi dan 40 mahasiswa Prodi Teknik Geofisika. Mereka didampingi oleh 15 dosen, yakni 10 dari Prodi Teknik Geologi dan 5 dari Prodi Teknik Geofisika.
Kegiatan lapangan diawali dengan perjalanan dari kampus menuju lokasi, dilanjutkan dengan orientasi medan dan pembagian kelompok. Pada empat hari pertama, mahasiswa fokus pada pemetaan geologi lapangan untuk memahami kondisi geologi secara langsung.
Setelah itu, mahasiswa Teknik Geofisika melanjutkan kegiatan dengan pemetaan mandiri dan pengukuran geofisika menggunakan enam metode yang telah dipelajari di bangku kuliah. Data yang dikumpulkan akan digunakan dalam penyusunan laporan akhir, tugas magang, hingga tugas akhir.
Ketua Jurusan Teknik Kebumian UNJA, Ir. Hari Wiki Utama, S.T., M.Eng., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 6 dari kedua prodi sebagai syarat kelulusan yang telah ditetapkan oleh asosiasi masing-masing program studi.
“Kita memiliki asosiasi prodi, yakni Asproditegi untuk Teknik Geologi, dan asosiasi serupa untuk Teknik Geofisika. Dari asosiasi itu, ditetapkan bahwa kuliah lapangan menjadi syarat wajib kelulusan,” ujar Hari Wiki.
Ia menambahkan bahwa luaran dari kegiatan ini mencakup kemampuan mahasiswa dalam menyusun peta geologi, mengidentifikasi potensi sumber daya alam seperti mineral dan batuan, serta memahami potensi kebencanaan geologi di wilayah pemetaan.
Sementara itu, Ketua Prodi Teknik Geofisika, Ira Kusuma Dewi, S.Si., M.T., menyampaikan bahwa kuliah lapangan dirancang sebagai bentuk penerapan langsung ilmu teori yang diperoleh di perkuliahan.
“Kegiatan ini menjadi syarat penting sebelum mahasiswa melaksanakan magang dan tugas akhir. Mahasiswa akan menjalani orientasi medan, pemetaan mandiri, serta pengukuran geofisika di lapangan,” jelasnya.
Salah satu dosen pendamping, Rakhmatul Arafat, S.T., M.T., berharap kegiatan dapat berjalan lancar sesuai rencana.
“Semoga kegiatan lapangan ini berlangsung tanpa hambatan, baik dari cuaca maupun kendala teknis, sehingga seluruh target pengumpulan data dapat tercapai,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu menyelesaikan kewajiban akademik, tetapi juga memperoleh bekal penting untuk menghadapi dunia kerja di bidang kebumian dan energi. (*)
Tinggalkan Balasan