TANYAFAKTA.ID – Ketombe adalah masalah kulit kepala yang umum dialami oleh banyak orang.
Meskipun sering dianggap sebagai kondisi yang hanya menyebabkan rasa gatal, ketombe sebenarnya dapat mempengaruhi penampilan dan rasa percaya diri.
Ketombe dapat muncul dalam dua bentuk utama: ketombe basah dan ketombe kering.
Meski keduanya berhubungan dengan pengelupasan kulit kepala, ada perbedaan yang signifikan antara keduanya, baik dari segi penyebab, gejala, hingga cara penanganannya.
Apa Itu Ketombe?
Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang ditandai dengan pengelupasan sel-sel kulit mati yang berlebihan.
Pengelupasan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kulit kepala yang kering, infeksi jamur, atau reaksi terhadap produk perawatan rambut.
Ketombe dapat mengganggu karena sering disertai rasa gatal dan dapat menurunkan rasa percaya diri karena serpihan-serpihan kulit yang terlihat di rambut atau pakaian.
1. Ketombe Kering
Ketombe kering biasanya ditandai dengan serpihan-serpihan kulit yang halus dan putih, yang mudah terlepas dari kulit kepala.
Ketombe jenis ini lebih sering terjadi pada kulit kepala yang kering, dan kadang-kadang bisa disertai dengan rasa gatal yang intens.
Ciri-ciri Ketombe Kering:
- Serpihan kulit putih: Ketombe kering terlihat seperti serpihan kecil dan halus yang berwarna putih. Serpihan ini dapat tersebar di rambut dan sering terlihat di bahu, terutama jika Anda mengenakan pakaian gelap.
- Kulit kepala terasa kering: Kulit kepala mungkin terasa kering dan kasar. Kondisi ini bisa lebih buruk di musim dingin, ketika udara cenderung lebih kering.
- Gatal: Gatal adalah gejala umum dari ketombe kering, meskipun tidak selalu parah.
Penyebab Ketombe Kering:
- Cuaca dingin dan udara kering: Udara yang kering, terutama pada musim dingin, dapat menyebabkan kulit kepala kehilangan kelembapan, sehingga kulit kepala menjadi kering dan mengelupas.
- Penggunaan produk perawatan rambut yang keras: Shampo yang mengandung bahan kimia keras atau penggunaan pengering rambut secara berlebihan dapat membuat kulit kepala kehilangan kelembapan alami.
- Kurangnya hidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan kulit, termasuk kulit kepala, menjadi kering.
Cara Mengatasi Ketombe Kering:
- Gunakan shampo pelembap yang mengandung bahan alami seperti aloe vera atau minyak argan untuk menjaga kelembapan kulit kepala.
- Hindari penggunaan produk perawatan rambut berbahan keras yang dapat menyebabkan iritasi.
- Pastikan tubuh terhidrasi dengan cukup air agar kulit kepala tetap lembap.
2. Ketombe Basah
Ketombe basah, juga dikenal sebagai ketombe berminyak, lebih berat dan lebih sulit dihilangkan daripada ketombe kering.
Ketombe jenis ini biasanya disertai dengan kulit kepala yang berminyak dan sering menempel pada rambut dalam bentuk serpihan yang lebih besar.
Ciri-ciri Ketombe Basah:
- Serpihan kulit berminyak: Serpihan ketombe basah lebih besar dan berminyak, biasanya berwarna kuning atau kuning kehijauan. Serpihan ini sering lebih lengket dan menempel pada rambut atau kulit kepala.
- Kulit kepala berminyak: Kulit kepala terasa lebih berminyak, bahkan setelah keramas. Ini disebabkan oleh produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar sebasea di kulit kepala.
- Peradangan atau kemerahan: Ketombe basah bisa disertai dengan peradangan atau kemerahan pada kulit kepala, yang menunjukkan adanya infeksi atau iritasi.
- Gatal yang lebih intens: Rasa gatal pada ketombe basah bisa lebih parah dibandingkan dengan ketombe kering, terutama karena minyak yang menumpuk di kulit kepala.
Penyebab Ketombe Basah:
- Infeksi jamur Malassezia: Salah satu penyebab utama ketombe basah adalah infeksi jamur yang bernama Malassezia, yang tumbuh subur di lingkungan kulit kepala yang berminyak. Jamur ini menyebabkan peradangan dan peningkatan pengelupasan sel kulit kepala.
- Produksi minyak berlebih: Kelebihan minyak di kulit kepala dapat menyebabkan kulit kepala menjadi berminyak dan memicu timbulnya ketombe basah. Ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau hormon, seperti pada masa pubertas atau selama siklus menstruasi.
- Stres atau faktor emosional: Stres dapat memperburuk produksi minyak di kulit kepala, yang akhirnya berkontribusi pada timbulnya ketombe basah.
Cara Mengatasi Ketombe Basah:
- Gunakan shampo antiketombe yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole, selenium sulfida, atau zinc pyrithione untuk mengatasi infeksi jamur Malassezia.
- Cobalah untuk mengurangi stres dan menjaga pola hidup sehat, karena stres dapat memperburuk kondisi ketombe basah.
- Jangan sering menggaruk kulit kepala karena dapat merusak kulit kepala dan memperparah infeksi atau peradangan.
Perbedaan Ketombe Basah dan Kering
Ciri | Ketombe Kering | Ketombe Basah |
---|---|---|
Serpihan | Kecil, halus, putih, mudah rontok | Lebih besar, berminyak, menempel pada rambut |
Kulit Kepala | Kering dan gatal | Berminyak, gatal, kadang peradangan |
Penyebab Umum | Udara kering, dehidrasi, produk perawatan keras | Infeksi jamur, produksi minyak berlebih, stres |
Penanganan | Shampo pelembap, hidrasi tubuh | Shampo antiketombe, pengelolaan stres |
Kesimpulan
Ketombe kering dan ketombe basah memang memiliki beberapa kesamaan, yaitu keduanya melibatkan pengelupasan sel kulit kepala.
Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan penanganannya.
Ketombe kering lebih disebabkan oleh faktor lingkungan yang menyebabkan kulit kepala kehilangan kelembapan, sementara ketombe basah lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur atau produksi minyak berlebih.
Mengetahui jenis ketombe yang Anda alami adalah langkah pertama dalam memilih perawatan yang tepat.
Jika Anda kesulitan mengatasi ketombe atau jika kondisi Anda semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang lebih tepat.
Tinggalkan Balasan