TANYAFAKTA.ID,JAMBI – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi mengalami kenaikan signifikan pada periode 15-21 November 2024. Berdasarkan rapat yang digelar Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga tertinggi TBS kelapa sawit kini mencapai Rp 3.612,84 per kilogram untuk usia pohon 10-20 tahun. Kenaikan ini tercatat sebesar Rp 107,84 per kilogram dibandingkan dengan pekan sebelumnya, memberikan harapan baru bagi para petani kelapa sawit di daerah tersebut.
Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Rakhmat Darmawan, mengatakan bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut merupakan hasil dari beberapa faktor yang saling berinteraksi.
“Kenaikan harga TBS ini adalah kabar baik bagi petani sawit di Jambi. Kami berharap ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong produktivitas yang lebih baik,” ujar Rakhmat pada SMinggu, (17/11/2024).
Daftar Harga TBS Kelapa Sawit Berdasarkan Usia Pohon
Berikut ini adalah daftar lengkap harga TBS kelapa sawit berdasarkan umur pohon untuk periode 15-21 November 2024:
- Umur 3 tahun: Rp 2.832,16 per kilogram
- Umur 4 tahun: Rp 3.012,87 per kilogram
- Umur 5 tahun: Rp 3.152,36 per kilogram
- Umur 6 tahun: Rp 3.284,73 per kilogram
- Umur 7 tahun: Rp 3.367,74 per kilogram
- Umur 8 tahun: Rp 3.438,37 per kilogram
- Umur 9 tahun: Rp 3.506,71 per kilogram
- Umur 10-20 tahun: Rp 3.612,84 per kilogram
- Umur 21-24 tahun: Rp 3.502,71 per kilogram
- Umur 25 tahun ke atas: Rp 3.339,40 per kilogram
Kenaikan harga ini memberikan dampak positif bagi petani di Jambi, yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada komoditas kelapa sawit. Rakhmat Darmawan menambahkan bahwa harga TBS yang lebih tinggi membuka peluang bagi petani untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik, terutama di tengah tantangan cuaca dan biaya produksi yang terus meningkat.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga TBS
Rakhmat menjelaskan bahwa kenaikan harga TBS sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) di pasar global.
“Harga CPO yang terus menguat di pasar internasional menjadi salah satu faktor utama yang mendongkrak harga TBS di tingkat petani. Ini merupakan dampak dari kebijakan pasar global yang berpengaruh langsung pada harga komoditas sawit,” ungkap Rakhmat.
Selain itu, peningkatan permintaan domestik dan ekspor turut memengaruhi harga. Permintaan yang stabil dari pasar ekspor, serta kebutuhan dalam negeri untuk bahan bakar biodiesel, mendorong harga TBS kelapa sawit naik.
“Kebutuhan akan CPO untuk bahan bakar biodiesel dan produk olahan sawit lainnya terus meningkat, memberikan dukungan kuat bagi harga TBS,” kata Rakhmat.
Faktor lainnya adalah kondisi cuaca yang mendukung dan ketersediaan pasokan TBS yang relatif stabil.
“Kondisi cuaca yang baik dan stabilnya pasokan TBS sangat berpengaruh terhadap produktivitas kelapa sawit, yang pada gilirannya mempengaruhi harga TBS itu sendiri,” jelasnya.
Langkah Pemerintah Jambi dalam Menjaga Kestabilan Harga
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi terus memantau dinamika harga sawit dan berupaya memastikan agar penetapan harga TBS tetap adil bagi petani. Pemerintah juga mengimbau petani untuk menjaga kualitas hasil panen mereka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, agar harga yang diterima tetap optimal.
“Kami juga mengajak petani untuk menjaga kualitas TBS mereka, karena kualitas yang baik akan berpengaruh langsung pada harga yang mereka dapatkan. Kami berharap harga TBS yang stabil dapat mendorong para petani untuk lebih produktif dan menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit di Jambi,” kata Rakhmat.
Kenaikan harga TBS ini diperkirakan akan terus berlanjut, memberikan peluang bagi petani sawit di Jambi untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung keberlanjutan sektor perkebunan yang menjadi salah satu penopang utama perekonomian daerah. (*)