Rumah Milenial : Solusi Nyata Maulana- Diza untuk Persoalan Tawuran dan Geng Motor di Kota Jambi

Deskripsi gambar atau media terkait yang menjelaskan dengan jelas topik artikel, yaitu komitmen pasangan Maulana-Diza dalam mengatasi tawuran antar pelajar di Kota Jambi.
Maulana saat menjawab pertanyaan dari tim panelis pada debat publik pertama Calon Walikota Jambi di RCC pada Minggu, (3/11/2024). [TanyaFakta.id/KPU Kota Jambi]

TANYAFAKTA.ID, KOTA JAMBI – Kota Jambi kini dihadapkan pada peningkatan siginifikan dalam jumlah tawuran antar pelajar yang belakangan ini semakin sering terjadi dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan Masyarakat. Insiden tawuran ini melibatkan kelompok-kelompok pelajar yang berkonflik dengan menggunakan senjata tajam dan benda keras yang tidak hanya merusak fasilitas umum tetapi juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

Dalam segmen kedua debat publik pertama calon wali kota Jambi yang digelar di Ratu Convention Center (RCC) pada Minggu, (3/11/2024), Calon Walikota Jambi nomor urut satu, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, mendapat pertanyaan mengenai upaya untuk mengatasi persoalan tawuran antar pelajar di Kota Jambi. Pertanyaan tersebut disusun oleh tim perumus dan panelis debat dengan subtema “Hukum dan Ketertiban Umum”, dan diberikan waktu dua menit untuk menjawab.

Strategi Mengatasi Tawuran Pelajar

Dalam menjawab pertanyaan, Maulana menjelaskan bahwa tawuran antar pelajar, yang sering melibatkan geng motor, harus ditangani dengan pendekatan komprehensif. Ia menekankan pentingnya pemahaman psikologi generasi milenial, anak muda, dan generasi Z sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah tawuran yang belakangan ini meresahkan masyarakat Kota Jambi.

Baca juga:  Pemkab Muaro Jambi Rilis data Kemiskinan Untuk Pertama Kali

“Yang pertama, anak muda memiliki energi lebih. Kita harus menyalurkan energi itu,” ujar Maulana.

Maulana juga mengungkapkan bahwa pasangan calon Maulana-Diza memiliki program unggulan yang bernama Rumah Milenial.

“Program ini dirancang untuk menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkreativitas dan menyalurkan energi positif, sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku negatif, termasuk tawuran,” ungkap Maulana.

Pendidikan Karakter dan Pendekatan Holistik

Lebih lanjut, Maulana menggarisbawahi pentingnya melibatkan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan tawuran antar pelajar. Ia menekankan bahwa tokoh agama dan masyarakat perlu berperan dalam memberikan edukasi kepada anak muda.

Salah satu karakteristik yang perlu diperhatikan, menurut Maulana, adalah kecenderungan anak-anak muda untuk lebih taat pada kelompok sebaya. Oleh karena itu, ia mengusulkan perlunya pendekatan melalui duta-duta anti tawuran di berbagai organisasi remaja, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Baca juga:  6 Tahun Bertugas, Kapolda Jambi Pimpin Upacara Penyerahan Jabatan Kabid Dokkes Polda Jambi

“Maka perlu ada pendekatan duta-duta anti tawuran di berbagai organisasi remaja, intra sekolah, maupun ekstra sekolah,” ungkapnya.

Maulana juga menegaskan bahwa penyelesaian tawuran antar pelajar di Kota Jambi harus menggunakan pendekatan holistik, yang melibatkan berbagai aspek, termasuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa penanganan kasus tawuran juga selaras dengan ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Di tingkat sekolah misalnya banyak sekali kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan penanganannya juga harus dengan pendekatan yang selaras dengan anak-anak muda, kita mengikuti Undang-Undang Perlindungan Anak dan penyelesaian perkara bagi anak-anak para pelaku yang sudah ada indikasi pidananya,” tutur Maulana.

Membangun Kesadaran Anak Muda

Pentingnya pendidikan karakter juga menjadi fokus Maulana dalam mengatasi tawuran antar pelajar. Ia berpendapat bahwa dengan pendidikan karakter yang lebih baik, anak-anak yang cenderung ikut-ikutan dalam tawuran karakternya akan terbentuk dan menyadari bahwa tindakan tersebut merugikan diri mereka sendiri dan masyarakat.

Baca juga:  Usman Ermulan Berikan Dukungan Bersyarat Ke Maulana-Diza

“Mereka akan merasa bahwa tawuran hanyalah sesuatu yang merugikan dirinya dan juga merugikan masyarakat lain, mengganggu ketertiban, mempengaruhi investasi dan proses ekonomi akan terganggu. Ini kesadaran penting bagi anak-anak muda,” pungkas Maulana. (Aas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *