TANYAFAKTA.ID – Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap 28 Oktober, merupakan momen bersejarah bagi Indonesia. Sumpah ini bukan sekadar janji, melainkan simbol persatuan dan semangat perjuangan para pemuda dalam menghadapi penjajahan.
Dengan tiga butir inti—mengakui satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa—Sumpah Pemuda berhasil menanamkan rasa kebangsaan yang kuat di antara berbagai suku dan budaya di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun terdiri dari beragam latar belakang, masyarakat Indonesia dapat bersatu dalam satu visi dan misi untuk mencapai kemerdekaan.
Dalam pandangan saya, semangat Sumpah Pemuda tetap relevan hingga saat ini. Di tengah tantangan globalisasi dan perpecahan yang sering muncul, nilai-nilai persatuan dan keberagaman yang terkandung dalam sumpah ini perlu terus digelorakan.
Globalisasi membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, akses terhadap informasi dan teknologi semakin mudah; di sisi lain, hal ini juga dapat memunculkan polarisasi dan konflik identitas.
Oleh karena itu, pemuda masa kini diharapkan dapat mengadaptasi semangat Sumpah Pemuda dengan berkontribusi secara aktif dalam masyarakat, menjaga toleransi, dan menghargai perbedaan.
Pentingnya keterlibatan pemuda dalam masyarakat tidak dapat diabaikan. Dengan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan sosial, politik, dan budaya, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang mendorong terciptanya masyarakat yang lebih inklusif.
Selain itu, pemuda perlu dilatih untuk mengembangkan pemikiran kritis dan kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan global dengan cara yang konstruktif.
Untuk itu, Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis hadir dan memiliki peran penting dalam mengaktualisasikan semangat Sumpah Pemuda, terutama dalam konteks pendidikan dan pemberdayaan pemuda.
Dengan menekankan pada nilai-nilai persatuan, keberagaman, dan perjuangan sosial, organisasi ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran kritis dan berdialog mengenai isu-isu kebangsaan.
Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis berperan aktif sebagai agen perubahan yang mampu menjaga dan menghidupkan semangat Sumpah Pemuda, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang demi Indonesia yang lebih baik, kuat, dan harmonis.
Di era digital ini, media sosial juga dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan semangat persatuan. Pemuda harus memanfaatkan platform ini untuk mempromosikan nilai-nilai positif dan dialog antarbudaya, yang akan membantu memperkuat rasa kebangsaan. Hanya dengan bersatu dan menghargai perbedaan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan dan membangun Indonesia yang lebih baik.
Dengan demikian, semangat Sumpah Pemuda harus terus dihidupkan dan diadaptasi oleh generasi muda. Melalui upaya kolektif dalam menjaga persatuan dan keberagaman, kita dapat mewariskan Indonesia yang lebih kuat dan harmonis bagi generasi mendatang.