OPINI  

Normalisasi Mantan Narapidana Korupsi dalam Tim Pemenangan Alharis-Sani: Ancaman Bagi Masa Depan Politik Jambi

Armando, Aktivis PMII Jambi. [TanyaFakta.id/Ist]
Armando, Aktivis PMII Jambi. [TanyaFakta.id/Ist]

Meskipun mantan pelaku korupsi telah menjalani hukuman, mereka tetap membawa stigma yang perlu diwaspadai. Integritas merupakan aspek yang sulit dipulihkan setelah tercemar oleh tindakan kriminal, terutama korupsi yang memiliki dampak sistemik bagi masyarakat.

Keterlibatan mantan koruptor dalam tim pemenangan dapat dianggap oleh masyarakat sebagai indikasi bahwa korupsi merupakan isu yang “dimaklumi” dalam politik, asalkan didukung oleh kekuatan politik yang substansial.

Lebih mengkhawatirkan, langkah ini dapat mendorong persepsi bahwa politik adalah arena bagi individu yang mampu mengamankan kekuasaan, bukan bagi mereka yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi.

Ketika politikus mengabaikan rekam jejak korupsi demi meraih kemenangan elektoral, mereka menyampaikan pesan keliru kepada masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa masa lalu kelam dalam pemerintahan dapat dengan mudah diabaikan.

Baca juga:  Bunuh Diri : Perlunya Penguatan Sosial Dan Mental

Dari sudut pandang mahasiswa, situasi ini sangat meresahkan. Mahasiswa merupakan agen perubahan, generasi yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi bangsa di masa depan.

Namun, bagaimana harapan tersebut dapat terwujud jika contoh yang mereka saksikan dalam dunia politik justru merusak nilai-nilai kejujuran dan integritas? Keterlibatan mantan koruptor dalam politik menjadi sinyal bahwa perjuangan melawan korupsi diabaikan dan bahwa kesalahan masa lalu dapat dengan mudah diampuni demi ambisi politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *