Maria Magdalena Soroti Peningkatan Sistem Pendidikan dan Kesehatan di Kota Jambi

Maria Magdalena, Anggota DPRD Kota Jambi. [TanyaFakta.id/Haris]
Maria Magdalena, Anggota DPRD Kota Jambi. [TanyaFakta.id/Haris]

TANYAFAKTA.ID, KOTA JAMBI – Anggota DPRD Kota Jambi, Maria Magdalena, dari Fraksi PDI-P, mengungkapkan beberapa isu penting yang perlu diperbaiki untuk kemajuan sistem pendidikan di Kota Jambi. Penegasan ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan TanyaFakta.id di ruang Fraksi PDI-P pada Selasa, (3/9/2024).

Maria Magdalena, yang juga Ketua Fraksi PDI-P DPRD Kota Jambi, menyoroti tiga aspek utama dalam sistem pendidikan lokal. Pertama, ia menekankan perlunya perhatian khusus terhadap muatan lokal dan pengenalan karakter budaya Jambi, mengingat keberagaman masyarakat di kota ini.

“Muatan lokal dan pengenalan karakter budaya Jambi harus lebih diperhatikan, terutama karena Jambi merupakan daerah yang heterogen,” jelasnya.

Kedua, Maria menilai bahwa Kota Jambi perlu memiliki dasar dan ketegasan dalam mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan. Ketiga, ia mengusulkan peningkatan sistem pembelajaran agar dapat bersaing di tingkat internasional.

“Kita harus meningkatkan sistem pembelajaran untuk mencapai standar internasional, termasuk penguasaan bahasa asing seperti Inggris, Jerman, dan Prancis,” ujar Maria.

Maria juga menjelaskan pentingnya meningkatkan pemahaman tentang budaya lokal dalam pendidikan. Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai budaya Jambi yang pernah menjadi fokus dalam kurikulum pendidikan kini mulai memudar.

“Dulu, saat saya masih kecil, budaya Jambi seperti tari-tarian, lagu-lagu, dan pantun sangat diperhatikan. Kini, nilai-nilai tersebut mulai luntur dan perlu diperkuat kembali,” tambahnya.

Maria menekankan perlunya penerapan prinsip Trisakti Bung Karno dalam pendidikan untuk menjaga keberagaman budaya. Dia mengatakan demikian karena menurutnya budaya sudah mulai terkikis dan hampir hilang ditelan zaman masa kini.

“Budaya kita mulai terkikis. Berbudaya dalam kepribadian budaya kita hampir terkikis, budaya kegotongroyongan, budaya dalam keanekaragaman suku bangsa, budaya dalam keanekaragaman NKRI, itu harus dipertebal dalam isi-isi materi pembelajaran,” tuturnya lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *