TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Fadli Sudria tegaskan tidak takut dijatuhi sanksi oleh Partai Amanat Nasional (PAN) terkait dukungannya terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Jambi, Romi Hariyanto dan Sudirman.
Hal itu dia sampaikan usai rapat paripurna pengesahan rancangan Perda Perubahan APBD Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2024 di ruang rapat DPRD Provinsi Jambi pada Minggu siang, (1/9/2024).
“Saya tidak takut dengan sanksi, saya tegak lurus dengan Tuhan,”katanya tegas.
Dia menegaskan bahwa apapun yang terjadi dengan status politiknya di PAN dia akan tetap konsisten memberikan dukungan terhadap Romi Hariyanto.
“Artinya rumah silahkan mereka beli tetapi isinya tidak bisa,” ujarnya.
Saat ditanyakan soal adanya bullying terhadapnya, Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi tersebut mengatakan hal tersebut adalah soal biasa dalam politik.
“Persoalan kemarin saya ada di bully di akun tiktok pihak sebelah (Baca: Tim Al Haris-Sani) dikatakan blunder dan segala macam itu hak mereka,”tuturnya.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi itu juga menyayangkan sikap Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, H. A. Bakri yang membalas loyalitasnya terhadap PAN dengan pernyataan-pernyataan liar yang membuatnya kecewa.
Seperti di ketahui dalam pemberitaan TanyaFakta.id sebelumnya, H.A. Bakri mengatakan alasan tidak tunduknya Fadli Sudria terhadap keputusan PAN untuk mendukung pasangan calon Al Haris – Abdullah Sani di Pemilihan Gubernur Provinsi Jambi adalah karena Fadli tidak terpilih di pemilihan Legislatif bulan Februari lalu.
Baca Disini : Dukung Romi-Sudirman, Fadli Sudria : Mereka Pasangan Yang Ideal
“Saya bantah pernyataan H. Bakri yang mengatakan saya tidak terpilih. Jelas-jelas saya tidak ada maju pada pemilihan legislatif lalu. Karena apa? Ada hal yang harus saya tuntut kepada H. Bakri dan partai,”tegasnya.
Oleh karena itu, H. Bakri memaksa istri Fadli Sudria, Denita untuk maju di Pemilihan Legislatif. Al hasil, Denita pun berhasil mendapatkan suara yang maksimal yakni terbesar ketiga di Kabupaten Kerinci.
“Tetapi setelah pemilu, ceritanya lain. Saya minta H Bakri Konsisten saya tidak ada maju kemarin. Karena masyarakat meminta saya untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah Kerinci,” ujarnya.
Namun sayang, niatnya untuk memenuhi harapan masyarakat Kerinci harus pupus karena tidak mendapatkan rekomendasi dari PAN. Padahal menurutnya, banyak ada calon kepala daerah lain yang dengan mudah mendapatkan rekomendasi tanpa ada kontribusi dalam membesarkan partai.
“Itu terjadi karena adanya faktor X (mahar). Ya saya di minta mahar. Jelas saya tidak mau membeli rumah saya sendiri karena saya sudah membesarkan PAN di Provinsi Jambi,” tegasnya.