DAERAH  

Air PDAM Mati Dua Bulan, Warga Mendalo Darat Geruduk Perumda Tirta Muaro Jambi

Warga Mendalo Darat saat gelar aksi unjuk rasa di depan kantor perumda Tirta Muaro Jambi pada Senin,(26/8/2024). [TanyaFakta.id/Ist]

TANYAFAKTA.ID,JAMBI – Puluhan warga yang mengatasnamakan Persatuan Warga Puri Kembar (PWPK) Desa Mendalo Darat lakukan unjuk rasa di depan kantor Perumda Tirta Muaro Jambi, Senin (26/8/2024) pagi.

Unjuk rasa ini digelar lantaran air PDAM tidak mengalir ke rumah warga kurang lebih selama dua bulan.

Sukadi, selaku koordinator aksi mengatakan pihaknya menuntut supaya Direktur Utama Perumda Tirta Muaro Jambi memberikan pertanggungjawaban terkait air yang tidak mengalir ke rumah pelanggan tersebut.

“Air itu kebutuhan dasar. Kita sudah merdeka, tapi kami merasa belum merdeka,” ujar Sukadi dalam orasinya.

Tak hanya itu, warga juga menuntut agar PDAM Muaro Jambi membayar ganti rugi kepada warga selama Air tidak mengalir kerumah pelanggan.

Baca juga:  Gelar AJP 2024, Pertamina Hulu Rokan Adakan Sosialisasi di Jambi

“Hal ini mengingat selama ini warga selalu membeli air bersih dengan uang pribadi akibat air PDAM yang selalu mati,” kata Sukadi.

Selain itu, warga juga menuntut PDAM Muaro Jambi supaya menghentikan tagihan kepada warga yang berlangganan selama air belum mengalir lancar.

Kemudian mereka juga menuntut PDAM Muaro Jambi menyediakan air bersih secara rutin periodik atau terjadwal kerumah-rumah pelanggan dengan menggunakan mobil Tangki selama air belum mengalir.

“Kami menuntut Bupati Muaro Jambi dan jajaran terkait untuk menambah kapasitas mesin PDAM Tirta Muaro Jambi di wilayah Desa Mendalo Darat agar sesuai dengan jumlah pelanggan,” tuturnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Tirta Muaro Jambi, Elis Persada mengakui bahwa penyaluran air bersih ke rumah warga sering bermasalah.

Baca juga:  KPU Kabupaten Muaro Jambi Terima Logistik Pertama untuk Pilkada Serentak 2024

Dia mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang menyebabkan hal itu terjadi seperti peralatan yang kurang memadai di PDAM Muaro Jambi dan musim kemarau.

“Kami terus berupaya maksimal dalam memperbaikinya,”ujarnya.

Elis juga mengatakan bahwa debit air saat ini berkurang sehingga kapasitas air tidak maksimal.

“Kalau normalnya produksi kita 70-80 liter per detik, Tapi sekarang 50 liter per detik,” katanya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *