TANYAFAKTA.ID, MEDAN – Menanggapi kekhawatiran yang berkembang terkait kekerasan online, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) meluncurkan program literasi digital inovatif yang menyasar remaja. Inisiatif yang dipimpin oleh tim pengabdian masyarakat (abdimas) ini mengadakan lokakarya intensif selama dua hari di SMP Harapan 3 Delitua pada 22 dan 24 Juli 2024 lalu.
Yovita Sabarina Sitepu, selaku koordinator program, menekankan urgensi program ini. “Kita bisa melihat ya, bagaimana anak-anak sekarang, mulai dari belajar, bermain game online, bermain sosial media, selalu meningkat waktu penggunaannya di dunia cyber. Di situ banyak sekali kekerasan online yang bisa ditemui atau mereka hadapi. Bisa mereka sebagai pelaku atau bahkan menjadi korban,” ujarnya.
Lokakarya ini melibatkan 60 siswa yang antusias dalam pengalaman belajar yang dinamis, memadukan pengetahuan teoretis dengan aplikasi praktis. Para peserta mendalami nuansa perilaku online, mengeksplorasi berbagai manifestasi kekerasan digital, dan mempelajari strategi intervensi dan pelaporan yang efektif.
Tidak hanya dosen, mahasiswa ilmu komunikasi; Farah Ramizah Alya, Heflin Laurensia Datubara, Kenzie Alexander Kelana, Putri Romawani, dan Wa Hidayah Asyura Fiestri Palari, ikut serta dalam mendampingi pelaksanaan focus group discussion (FGD). FGD diadakan sebagai bentuk praktik pengenalan kasus cyberbullying dan mendiskusikan respons dan solusinya.
Salah satu sorotan program ini adalah komponen praktik langsung di mana siswa secara kolaboratif membuat konten kampanye anti-kekerasan yang menarik untuk platform media sosial. “Kami tidak hanya mengajarkan strategi defensif,” kata Yovita. “Kami memberdayakan pikiran muda ini secara aktif dengan mengadakan lomba membuat konten positif di sosial media,” tambahnya.
Wakil Kepala SMP Harapan 3 Delitua Ahmad Razali, M.Sos., memuji ketepatan waktu dan relevansi inisiatif ini. “Program ini mengatasi kesenjangan kritis dalam pendidikan siswa kami. Di era di mana interaksi digital sangat luas, keterampilan semacam ini sangat bermanfaat,” ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari komitmen yang lebih luas dari USU terhadap Gerakan Literasi Digital Nasional. Tim berencana untuk memperluas inisiatif ini ke sekolah-sekolah lainnya, dengan tujuan jangka panjang membina generasi yang melek digital dan bertanggung jawab.
Seiring perkembangan lanskap digital, pendekatan proaktif USU ini menetapkan preseden yang menjanjikan bagi institusi pendidikan di seluruh negeri dalam mengatasi tantangan keamanan online bagi remaja. (Jrg)