TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Pengamat politik dari UIN STS Jambi, Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos., M.Si., MM, menyoroti dinamika menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Jambi. Ia menegaskan bahwa pemilihan figur ketua yang tidak tepat dapat membuat partai tersandera secara politik.
“Jika salah memilih, Golkar bisa tersandera secara politik. Partai bisa melemah karena ketua yang terpilih tidak bersih dan berpotensi tersangkut masalah hukum. Kondisi seperti ini bisa dimanfaatkan oleh pihak luar maupun dari internal partai sendiri,” ujar Dedek Kusnadi saat menyampaikan pandangannya di hadapan mahasiswa Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi Jumat, (18/4/2025).
Ia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan pihak internal yang sengaja mengusung figur bermasalah demi kepentingan pribadi. “Kalau ada yang dari dalam partai mendorong tokoh bermasalah, bisa jadi ada desain untuk menyandera Golkar demi kepentingan mereka sendiri. Ini menjadi catatan penting bagi tokoh-tokoh seperti Bang Bahlil, Sarmuji, maupun Wihaji agar lebih cermat dalam membaca dinamika politik Golkar Jambi,” lanjutnya.
Dalam pandangannya, hingga saat ini kepemimpinan H. Cek Endra sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jambi dinilai stabil dan efektif dalam mengangkat kinerja partai.
“Kepemimpinan Golkar di bawah H. Cek Endra cukup stabil. Ia mampu menjadi lokomotif yang mendorong kemajuan partai,” kata Dedek.
Ia juga menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan Cek Endra mendapat dukungan luas dari masyarakat Jambi. Hal ini terbukti dari perolehan suara tinggi Partai Golkar di Pemilu 2024, termasuk berhasil meraih dua kursi DPR RI dari daerah pemilihan Jambi.
“Rekam jejak dan pengalaman politiknya juga menjadi nilai tambah. Ini memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Golkar Jambi bisa terus berkembang di bawah kepemimpinannya,” pungkas Dedek. (*)
Tinggalkan Balasan