TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Sosok investor misterius bernama Djoni akhirnya terungkap. Dalam beberapa waktu terakhir, aksinya yang agresif mengakumulasi saham membuatnya masuk dalam daftar pemegang lebih dari lima persen di sejumlah emiten, menarik perhatian para pelaku pasar.

Berdasarkan penelusuran TanyaFakta.id, Djoni bukanlah figur anonim di dunia investasi. Ia adalah seorang pengusaha properti dan perkebunan asal Jambi yang cukup aktif di media sosial.

Di Instagram, pria paruh baya ini dikenal dengan nama Joni NGK yang tak lain adalah pemilik PT. Niaga Guna Kencana (NGK) Jambi.

TanyaFakta.id mencoba menghubunginya melalui akun Instagram dan Djoni pun mengonfirmasi bahwa dirinya memang membeli saham-saham yang tengah naik daun, seperti WIFI, MINA, DATA, MENN, hingga NINE.

Hal tersebut juga diperkuat dengan ramainya netizen menyerbu kolom komentar Djoni dan memberikan pertanyaan seputar dunia Investasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut pun dengan antusias dijawab Djoni.

Seperti pertanyaan yang dilontarkan akun @derafurqonn yang bertanya pandangan Djoni soal prospek saham NINE kedepan dan waktu yang tepat mengenai keputusan hold dan jual.

“Kalau saya beli saham jenis ada Corporate action. Biasanya akan diliat lagi setelah CA tersebut dilakukan. Logika sederhananya: jika suntikan bentuk apapun nantinya terjadi sesuai jawaban atas pertanyaan bursa yang katanya akan suntik 3,3T. Artinya 3,3T: market share =1200-1500. Apakah mungkin harga pasar /price diam ditempat? Lets see. Kecuali ada pembatalan atau apapun yang mengakibatkan batal. Itulah resiko investasi. Tetapi sekali lagi saya hanya hitung-hitungan bodoh saja. Karena saya bukan analis. Saran saya lebih baik tanya analis sekuritas masing-masing lebih tepat rasanya,” tuturnya.

Baca juga:  Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Jambi Naik Menjelang Ramadan 2025

Kemudian saat akun @rahmat_rokan mengenai kapan saham Data mulai di Akuisisi PT Djarum, Joni hanya membalas singkat.

“Kita investor kecil hanya bisa tunggu dari keterbukaan informasi (KSEI) saja. Saat ini mungkin yang tau hanya pihak DATA dan Iforte,” pungkasnya.

Djoni telah membuat kejutan di pasar modal belakangan ini, dengan terbaru meningkatkan kepemilikannya di PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN).

Meningkatkan Kepemilikan di MENN

Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Rabu (12/3/2025), Djoni menambah 32,5 juta saham MENN. Sehari sebelumnya, Selasa (11/3/2025), namanya muncul dalam daftar pemegang saham yang memiliki lebih dari lima persen setelah mengantongi 217,5 juta saham atau setara dengan 15,17 persen.

Dengan tambahan terbaru ini, kepemilikannya kini mencapai 250 juta saham atau 17,43 persen dari total saham MENN.

Seperti transaksi sebelumnya, aksi borong saham ini dilakukan melalui broker Mandiri Sekuritas (kode: CC). Namun, hingga kini belum ada keterbukaan informasi terkait motif investasi atau rencana jangka panjang Djoni.

Perbesar Kepemilikan di NINE

Selain MENN, Djoni juga memperbesar kepemilikannya di PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE). Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/3/2025), ia mengaku telah membeli 10 juta saham NINE dengan harga rata-rata Rp254,35 per saham.

Baca juga:  Densus 88 dan Pemprov Jambi Selidiki Keterlibatan Yayasan Berkah Peduli Umat dengan NII Faksi KW 9

Dengan tambahan ini, kepemilikannya di NINE meningkat menjadi 110 juta saham atau 5,1 persen dari total saham perusahaan tersebut. “Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” ujar Djoni dalam keterbukaan tersebut.

Jejak Kepemilikan Saham Djoni

Djoni, yang tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan alamat di Kecamatan Paal Merah, Jambi, belakangan semakin aktif membeli saham-saham yang tengah naik daun pada awal 2025.

Namanya pertama kali muncul dalam daftar pemegang saham utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) pada 20 Januari 2025. Saat itu, ia langsung mengakuisisi 120 juta saham atau 5,09 persen dari total saham perseroan. Sebelumnya, ia sama sekali tidak tercatat memiliki saham di perusahaan ini.

Pada 24 Februari 2025, Djoni kembali melakukan aksi borong saham dengan mengakuisisi 70 juta saham PT Remala Abadi Tbk (DATA), perusahaan penyedia layanan internet. Dengan aksi tersebut, kepemilikannya di DATA mencapai 5,09 persen.

Manuver agresifnya berlanjut pada 4 Maret 2025, ketika ia membeli 350 juta saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), perusahaan properti dan perhotelan milik pengusaha nasional Happy Hapsoro. Aksi ini meningkatkan kepemilikan Djoni di MINA menjadi 5,33 persen.

Lonjakan Saham yang Dikoleksi Djoni

Saham-saham yang dikoleksi Djoni terus mencatat lonjakan signifikan di pasar, seiring dengan berbagai aksi korporasi yang menarik perhatian pelaku pasar.

Baca juga:  Pimpin Apel Bersama Lurah Se-Alam Barajo, Fahrul Ilmi : Layani Masyarakat Sepenuh Hati

Saham WIFI melonjak 324 persen sejak awal tahun, didorong masuknya pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo yang membawa angin segar bagi ekspansi bisnis perusahaan.

Kenaikan juga terjadi pada saham DATA, yang menguat 31 persen secara year-to-date (YtD). Penguatan ini tak lepas dari aksi akuisisi yang dilakukan PT Iforte Solusi Infotek (iForte), unit bisnis Grup Djarum di bawah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yang semakin memperkuat prospek bisnis perseroan.

Saham MINA, yang mulai dikoleksi Djoni pada 4 Maret 2025, turut meroket 118 persen sejak awal tahun. Kenaikan ini sejalan dengan optimisme pasar terhadap prospek bisnis properti perusahaan yang berada di bawah kendali pengusaha Happy Hapsoro.

Tak kalah menarik, saham NINE juga mencatat lonjakan tajam. Sejak awal tahun, saham ini sudah naik 75 persen, bahkan melesat hingga 3.667 persen dalam setahun terakhir. Sentimen positif terhadap saham ini dipicu oleh rencana investor asal Singapura, Poh Group, yang bersiap mengakuisisi Poh Resources melalui rights issue senilai Rp3,2 triliun.

Saham MENN, yang juga menjadi bagian dari portofolio Djoni, tak ketinggalan mengalami penguatan. Dalam sepekan terakhir, saham ini tercatat naik 23,33 persen, menambah deretan saham yang sukses diborong oleh investor asal Jambi tersebut. (*)