TANYAFAKTA.ID, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) akan menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025). Aksi ini diperkirakan dimulai sekitar pukul 12.00 WIB nanti.

Ratusan mahasiswa akan membawa berbagai spanduk yang mencerminkan protes mereka terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.

Salah satu spanduk bertuliskan, “Anaknya Makan Gratis, Ortunya di-PHK,” yang menanggapi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diberlakukan sejak 6 Januari 2025. Program ini menyasar anak sekolah hingga ibu hamil, namun dikritik terkait kebijakan efisiensi anggaran di berbagai instansi.

Selain itu, spanduk lain yang terlihat antara lain bertuliskan, “Prabowo Puas, Kami Lemas,” “Tut Wuri Efisiensi,” “Efisiensh*t!”, dan “Ok Gas Ok Gas, Anggaran Sulit!”. Aksi ini diharapkan mengundang perhatian terkait kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan sebagian kalangan.

Baca juga:  Sah, Ini Daftar Anggota DPRD Muaro Jambi Periode 2024-2029

Ketua BEM UI 2024, Iqbal Cheisa Wiguna, mengonfirmasi bahwa sekitar 1.000 mahasiswa dari UI akan berangkat menuju Jakarta menggunakan bus. Mereka akan bergabung dengan massa nasional yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) dan Koalisi Masyarakat Sipil.

“Kami akan fokuskan massa ini di Istana Negara. Jika tidak memungkinkan, aksi akan tetap berlangsung di Patung Kuda,” ujar Iqbal dikutip dari kompas.com.

Dalam aksi kali ini, mahasiswa membawa lima tuntutan utama, yaitu:

1. Mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.

2. Mengevaluasi program MBG yang dianggap belum tepat sasaran.

3. Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan kampus mengelola izin tambang demi menjaga independensi akademik.

Baca juga:  2 ABK Pompong Muatan Sawit Tenggelam di Sungai Batanghari, Satu Orang Tewas

4. Meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik tanpa pemotongan atau hambatan birokrasi.

5. Memprotes inkonsistensi kebijakan pemerintah.

Aksi ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat dan dunia pendidikan. (*)