TANYAFAKTA.ID, KOTA JAMBI – Isu mengenai penghancuran Kelenteng Sua Leng Bio di Sei Sawang, Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Kecamatan Kota Baru, Jambi oleh Tim pemenangan Maulana-Diza yang belakangan ini beredar di masyarakat, dibantah tegas oleh Mursiduddin pengamat sosial budaya Tionghoa Jambi yang juga salah satu pengurus kelenteng Sua Leng Bio.
Mursiduddin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak berdasar, menyesatkan, dan berpotensi menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Menurut Mursiduddin, tuduhan penghancuran kelenteng tersebut muncul akibat kesalahan persepsi yang terjadi di masyarakat terkait pertemuan yang diselenggarakan oleh kandidat lain.Dia memastikan bahwa klaim tersebut sama sekali tidak memiliki bukti yang sah.
“Kami dengan tegas membantah tuduhan penghancuran kelenteng ini. Ini adalah informasi yang tidak benar, tidak memiliki dasar yang kuat, dan sangat menyesatkan,” kata Mursiduddin.
Mursiduddin juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong atau hoaks yang dapat memperburuk situasi dan memecah belah kerukunan umat beragama. Ia meminta agar semua pihak tetap menjaga kedamaian dan toleransi antar umat beragama di Jambi.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong yang bisa menimbulkan keresahan dan perpecahan. Kami juga meminta agar semua pihak menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama,” tambahnya.
Klarifikasi: Kelenteng Dalam Kondisi Baik dan Aman
Mursiduddin juga memberikan klarifikasi terkait tudingan penghancuran Kelenteng tersebut. Ia memastikan bahwa kelenteng tersebut dalam kondisi baik dan aman, serta kegiatan ibadah tetap berlangsung seperti biasa.
“Kelenteng Sua Leng Bio Sei Sawang saat ini dalam kondisi baik dan aman. Kegiatan ibadah di sana tetap berjalan seperti biasa. Tudingan penghancuran itu sama sekali tidak memiliki dasar yang kuat,” tegas Mursiduddin.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi yang beredar, terutama yang bersumber dari media sosial, yang sering kali menyebarkan informasi yang tidak benar.
“Informasi yang tidak benar dapat dengan cepat menyebar di media sosial. Kami mengajak masyarakat untuk selalu bersikap kritis dan bijak dalam menerima informasi,” kata Mursiduddin.
Sebagai langkah preventif, Mursiduddin mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengamanan di sekitar kelenteng dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa kerukunan umat beragama di wilayah tersebut tetap terjaga.
“Kami telah meningkatkan keamanan di sekitar kelenteng dan terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjaga kerukunan antar umat,” tambahnya.
Diketahui pada Selasa (12/11/2024) lalu, pemilik Kelenteng, Chandra Liaw dan Siti Meli melaporkan Tim Maulana-Diza, Robert Samosir ke Polresta Jambi dengan tuduhan intimidasi dan ancaman menghancurkan kelenteng miliknya. ‘
Sementara itu Robert Samosir, membantah keras tuduhan intimidasi yang dilaporkan pemilik Klenteng Sungai Sawang, Chandra Liaw, bersama Siti Meli. Tuduhan itu mencuat setelah keduanya mengklaim bahwa Robert telah melakukan tindakan intimidasi di kawasan klenteng tersebut.
Robert menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan merupakan fitnah yang bertujuan menjatuhkan dirinya.
“Pernyataan yang disampaikan mereka tidak benar. Itu semua fitnah. Apalagi seolah-olah dibuat isu bahwa saya akan menghancurkan klenteng. Ini jelas fitnah yang keji,” tegas Robert kepada wartawan.
Ia mengungkapkan kehadirannya di lokasi bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan informasi yang diterima terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu calon walikota nomor urut 2.
Robert menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ia tidak datang sendiri. Di lokasi tersebut juga hadir Panwas Kecamatan dan tim dari Bawaslu Provinsi Jambi. Kehadiran para pihak tersebut, menurutnya, membuktikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi seperti yang dituduhkan.
“Di sana terjadi dialog dan diskusi mengenai potensi pelanggaran serta kegiatan politik yang dilakukan di klenteng. Tidak ada ancaman atau intimidasi seperti yang mereka tuduhkan. Jangan coba-coba bangun opini sesat. Apalagi menuduh kami mau menghancurkan klenteng. Itu tidak benar dan merupakan fitnah,” tegas Robert.
“Kami datang untuk memastikan adanya dugaan pelanggaran politik, bukan untuk menghancurkan atau mengancam siapapun. Tuduhan seperti ini hanya akan memecah belah masyarakat dan menciptakan opini sesat di publik,” tambahnya. (Aas)