TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Pasangan calon Gubernur nomor urut 1 Romi Hariyanto, dan Calon Gubernur nomor urut 2 Al Haris jabarkan Visi Misinya masing-masing pada acara debat terbuka yang digelar oleh KPU Provinsi Jambi pada Minggu, (27/10/2024) kemarin.
Acara yang digelar di Hotel Abadi Convention Center tersebut berlangsung dengan lancar tanpa mengalami satupun kendala.
Akan tetapi, pasca debat tersebut pro kontra bermunculan dari berbagai pihak terhadap kedua calon gubernur mengenai program maupun visi-misinya.
Salah satunya Frandy Nababan selaku ketua DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Jambi memberikan memberikan perhatian khusus terhadap program Al Haris.
Perhatian khusus ini sekaligus kritik terhadap selama ini pemerintahan Provinsi Jambi yang di nahkodai oleh pasangan nomor urut 2 tersebut.
Frandy mempersoalkan ketidakadaan perhatian pada salah satu program Al Haris yaitu “Jambi Cerdas”.
“Pada pemaparan visi dan misi, Al Haris mengatakan Tahfidz Quran dilanjutkan, Guru Ngaji, Pesantren dan juga Insentif Da’i kecamatan,” ujarnya
Frandi mengatakan bahwa dia sama sekali tidak mempersoalkan program tersebut bahkan dia mendukung agar terealisasi.
“Namun yang menjadi perhatian adalah karena pak Haris menghubungkan hal tersebut kepada pencerdasan maka, kenapa disisi lain Pak Haris juga tidak memberikan perhatian kepada agama lain dalam Visi-misinya,” tuturnya.
Dia mengambil contoh pada agama Kristen, dimana masih kekurangan Guru agama Kristen pada tingkatan SD, SMP, bahkan SMA.
“Lantas kenapa Pak Haris tidak memberikan perhatian hal tersebut guna “pencerdasan” Jambi? Sekalipun kewenangan-kewenangan itu juga bisa saja terbagi-bagi tapi harusnya bisa juga menjadi perhatian Pemerintah Provinsi,” tegas Frandy.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa disisi lain ada juga kegiatan Agama Kristen yang sangat kurang mendapat perhatian oleh Pemerintah Provinsi Jambi selama ini yaitu kegiatan rutin agenda Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi).
“Apalagi gelaran Pesparawi kali ini bertuan rumah di Papua yang pastinya membutuhkan dukungan dan sinergitas Pemerintah Provinsi Jambi terhadap umat Kristiani,” katanya.
Dia berharap hal ini mendapat perhatian serius, karena agenda ini tidak dapat dilihat dari segi paduan suaranya, tetapi pemaknaan paduan suara gerejawi dalam Kekristenan masuk dalam tugas gereja yaitu “Marturia” atau Bersaksi dalam pelaksanaan Ibadah umat Kristiani.
“Artinya dengan segala rasa hormat, sebagai kritik, maka kami melihat kesan selama ini ada pembiaran oleh Pak Haris berkaitan luputnya perhatian beliau terhadap guru-guru agama kristen, maupun kegiatan agama Kristen,” ungkap Frandy.
Terakhir dia berharap kelak siapapun Gubernurnya Baik Pak Romi atau bahkan jika Al Haris kembali menjadi Gubernur Provinsi Jambi supaya sekali-kali memberikan perhatiannya kepada umat Kristiani di Jambi, dan harusnya juga bukan hanya untuk kaum Kristiani saja namun untuk seluruh Golongan. (Aas)