TANYAFAKTA.ID, JAKARTA – Hari ini The Indonesian Institute (TII), Center for Public Policy Research resmi menginjak usia yang ke 20 Tahun. Dalam rangka anniversary yang ke 20 Tahun ini, TII akan terus berkiprah untuk memberikan kontribusi terbak untuk Indonesia di bidang riset kebijakan publik.
Hal ini diungkapkan oleh Adinda Tenriangke Muchtar, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute kepada TanyaFakta.id pada Senin, (21/10/2024).
“Sebagai lembaga penelitian kebijakan publik, kami akan terus berkiprah dalam memberikan hasil riset dibidang ekonomi, sosial, politik, dan hukum yang terbaik untuk bangsa ini,” ungkap Adinda.
The Indonesian Institute (TII) sendiri adalah lembaga penelitian kebijakan publik (Center for Public Policy Research) yang resmi didirikan sejak 21 Oktober 2004 oleh sekelompok aktivis dan intelektual muda yang dinamis. TII merupakan lembaga yang independen, nonpartisan, dan nirlaba yang sumber dana utamanya berasal dari hibah dan sumbangan dari yayasan-yayasan, perusahaan-perusahaan, dan perorangan.
“TII bertujuan untuk menjadi pusat penelitian utama di Indonesia untuk masalah-masalah kebijakan publik dan berkomitmen untuk memberikan sumbangan kepada debat-debat kebijakan publik dan memperbaiki kualitas pembuatan dan hasil-hasil kebijakan publik lewat penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adinda yang juga seorang Analis Politik dan Kebijakan Publik (Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik) di TII tersebut mengatakan bahwa di usia TII yang sudah 20 Tahun ini, TII akan terus melaksanakan penelitian yang dapat diandalkan, independen, dan nonpartisan, serta menyalurkan hasil-hasil penelitian kepada para pembuat kebijakan, kalangan bisnis, dan masyarakat sipil dalam rangka memperbaiki kualitas kebijakan publik di Indonesia.
TII juga mempunyai misi untuk mendidik masyarakat dalam masalah-masalah kebijakan yang mempengaruhi hajat hidup mereka. Dengan kata lain, TII memiliki posisi mendukung proses demokratisasi dan reformasi kebijakan publik, serta mengambil bagian penting dan aktif dalam proses itu.
” Hal itu akan terus kita lakukan supaya visi TII yaitu, terwujudnya kebijakan publik yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan penegakan hukum, serta melibatkan partisipasi beragam pemangku kepentingan dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang demokratis bisa tercapai, pungkasnya.
Terakhir, kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka mencapai visi dan misi TII antara lain adalah penelitian, survei, fasilitasi dan advokasi melalui pelatihan dan kelompok kerja (working group), diskusi publik, pendidikan publik, penulisan editorial mingguan (Wacana), Instagram Live Series dan Space Twitter (Policy Talks dan Initiative!).
Tak hanya itu TII juga konsisten membuat penerbitan kajian bulanan (Update Indonesia dalam bahasa Indonesia dan The Indonesian Update, dalam Bahasa Inggris), kajian kebijakan tengah tahun (Policy Assessment), laporan tahunan (Indonesia Report), serta forum diskusi bulanan (The Indonesian Forum). (Aas)