Tepis Dugaan Penyelewengan Dana Komite SMA Negeri Titian Teras, Ketua Komite : Semuanya Aman dan Lancar

SMA Negeri Titian Teras Abdurrahman Sayoeti. [TanyaFakta.id/Ist]
SMA Negeri Titian Teras Abdurrahman Sayoeti. [TanyaFakta.id/Ist]

TANYAFAKTA.ID, MUARO JAMBI – Isu transparansi dalam penggunaan dana komite di SMA Negeri Titian Teras kembali mencuat, mengundang perhatian para orang tua siswa dan pengurus komite.

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan dana tersebut ternyata tidak dilaporkan oleh ketua komite, Ali, kepada para pengurus komite lainnya.

Seorang pengurus komite yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dana komite yang berasal dari sumbangan orang tua siswa angkatan 27 hingga 31 sepenuhnya dikelola oleh Ali dan bendahara, Musfiati.

“Penggunaan dan pengeluaran dana komite dilakukan oleh ketua dan bendahara tanpa melibatkan anggota lain,” katanya kepada TanyaFakta.id baru-baru ini.

Lebih jauh, dia menambahkan bahwa setelah dilantik, ketua dan bendahara tidak pernah memberikan laporan keuangan kepada orang tua siswa maupun pihak sekolah, meskipun permintaan laporan telah diajukan berkali-kali.

Hal ini jelas melanggar PP No 75 tentang Komite Sekolah, yang menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana.

Pengurus tersebut mencurigai bahwa ketua dan bendahara telah melakukan penyelewengan dana komite dengan memonopoli dana komite tanpa melibatkan pihak lain dan tanpa menyajikan laporan yang detail dan bukti akurat.

Baca juga:  Gelar Rakor Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, KPU Provinsi Jambi Hadirkan KPU RI ke Jambi

Keresahan ini semakin diperparah oleh keluhan dari seorang perwakilan orang tua siswa yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kualitas pakaian seragam sekolah.

“Saya sangat prihatin dengan pakaian seragam yang kami terima. Meskipun harganya tinggi, kualitasnya sangat mengecewakan. Tidak ada satu pun pakaian yang sesuai ukuran, dan banyak nama siswa serta logo yang salah,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa banyak orang tua terpaksa memodifikasi pakaian anak-anak mereka akibat kesalahan tersebut.

Keluhan yang telah disampaikan tampaknya tidak mendapatkan respons dari pihak sekolah, yang menambah ketidakpuasan orang tua.

“Masalah ini perlu segera direspon demi kemajuan bersama dan menjaga nama baik SMAN TT,” tegasnya.

Di tengah ketidakpuasan ini, dia juga mencatat kepedulian wali siswa angkatan 31 yang sangat luar biasa, tercermin dari sumbangan untuk pembangunan kubah masjid.

“Kami berharap ada umpan balik dari pihak komite dan sekolah terkait keluhan ini agar kami bisa menemukan solusi yang terbaik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komite SMA Negeri Titian Teras, Ali menyampaikan kepada TanyaFakta.id bahwa dia menepis segala tuduhan yang mengatakan pengelolaan dana komite tidak transparan.

Baca juga:  Pemprov Jambi Tegaskan Pelarangan Mobilitas Truk Batubara, Pelanggar Akan Ditindak Tegas

Dia mengatakan bahwa semua pemasukan dan pengeluaran dana komite dua tahun terakhir tersampaikan dengan baik kepada seluruh pengurus komite dan wali murid.

“Pada pertemuan sudah kita sampaikan semua perkembangan penggunaan uang dengan orang tua . Tidak ada masalah, semuanya berjalan aman dan lancar. Kita transparan, seperti proposal yang diajukan sekolah ini, kira-kira apa yang kita bantu itu yang kita berikan. Setiap tahun itu, para pengurus komite tahu,” ujarnya kepada TanyaFakta.id pada Selasa, (15/10/2024) kemarin.

Untuk angkatan 31 yang diketahui banyak menuai komplen dari wali murid, Ali juga menepis bahwasanya perihal dirinya yang diduga tidak transparan.

“Untuk Angkatan 31 pada tahun ini komite memegang uang sekitar 54 juta, dan itu sudah kita sampaikan juga kepada para pengurus komite dan wali murid kebutuhannya sekian, pengeluarannya berapa untuk kenyamanan anak-anak kita disana. Setiap kita pertemuan kita sampaikan,” katanya.

Akan tetapi dia mengakui bahwa memang persoalan pakaian seragam untuk angkatan 31 dirinya banyak menerima komplain dari wali murid. Bahkan ada juga wali murid yang langsung berkomunikasi kepada kepala sekolah.

Baca juga:  Dies Natalis LSMM, Edi Purwanto Berpesan LSMM Tetap Jadi Agen Perubahan

“Hal ini sudah kita sampaikan juga kepada pihak sekolah, tetapi memang kita sesalkan tindakan pihak sekolah yang mengganti vendor secara sepihak tanpa sepengetahuan pengurus komite,” ungkap Ali.

Padahal, menurut Ali mutu dan harga pakaian seragam pada vendor sebelumnya jauh lebih berkualitas.

Terakhir, Ali menegaskan persoalan transparansi pengelolaan dana komite yang bersumber dari sumbangan secara sukarela oleh orangtua siswa tidak ada masalah.

“Komunikasi saya dengan pra pengurus komite dan orang tua siswa baik-baik saja, saya rasa tidak ada masalah,” pungkasnya. (Aas)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *