Direktur Putin Nilai Maulana-Diza Pasangan Yang Tepat Untuk Kota Jambi

 TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Lembaga Survei PUTIN menilai Bakal Calon Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Jambi, Maulana dan Diza, dinilai sebagai pasangan paling siap dan tepat untuk memimpin Kota Jambi.

Hal ini dibenarkan oleh Pahrudin selaku direktur Lembaga Survei PUTIN dengan mengatakan bahwa Kota Jambi sebagai cerminan Provinsi Jambi membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami kotanya.

“Sebagai cerminan Provinsi Jambi, Kota Jambi membutuhkan pasangan pemimpin yang benar-benar memahami kota ini. Saya melihat, dari semua kandidat, Maulana dan Diza adalah yang paling siap dan tepat,” kata Pahrudin pada Rabu, (17/7/2024).

Dia menambahkan, visi dan misi Maulana dan Diza jelas dan digali dari kondisi yang ada di Kota Jambi, serta bagaimana proyeksinya ke depan.

Baca juga:  Tawarkan Visi dan Misi Yang Rasional dan Solutif, Paslon Nomor Urut 1 Maulana-Diza Dapatkan Dukungan dari Swing Voters

“Kita membutuhkan pemimpin yang sudah memahami Kota Jambi dan mampu mewujudkan hal tersebut dalam visi misinya. Visi misi Maulana telah dikenal masyarakat sejak lama, dan mereka tahu apa yang akan dilakukan Maulana untuk mewujudkan Kota Jambi yang lebih baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Pahrudin menilai Maulana dan Diza adalah kombinasi yang cocok dengan satu senior dan satu junior. Kombinasi ini dianggap mampu memahami betul kebutuhan anak-anak muda di Kota Jambi. Pun juga, Maulana dan Diza juga telah siap dengan dukungan partai-partai yang memiliki basis kuat dan mengakar di Kota Jambi.

“Dari berbagai sisi, saya pikir Maulana dan Diza adalah satu-satunya pasangan atau figur yang siap memimpin Kota Jambi saat ini. Kita tunggu kompetitor lainnya, semoga tidak surut langkah dalam menjanjikan partai politik untuk mengusung mereka dalam kontestasi Pilwako Jambi 2024,” ujarnya.

Baca juga:  KPU Muaro Jambi Tetapkan DPT Sebanyak 317.746 Pemilih Untuk Pilkada 2024

Direktur PUTIN ini menekankan pentingnya kompetisi dalam demokrasi sebagai sarana untuk memilih yang terbaik bagi rakyat.

“Demokrasi yang baik itu memerlukan kompetisi sebagai ajang seleksi yang terbaik bagi rakyat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *