TANYAFAKTA.ID – Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenisme (LSMM) adalah sebuah organisasi mahasiswa yang fokus pada studi dan pemikiran terkait marhaenisme, sebuah aliran pemikiran yang dipelopori oleh Bung Karno, Presiden pertama Indonesia.
Marhaenisme adalah ideologi perjuangan yang menentang penindasan manusia atas manusia, bangsa atas bangsa. Marhaenisme pada esensinya adalah sebuah ideologi perjuangan yang terbentuk dari Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ideologi ini dikembangkan dari pemikiran Marxisme yang diterapkan sesuai dengan karakteristik Indonesia. Soekarno mencetuskan Marhaenisme yakni untuk mengangkat harkat hidup Massa Marhaen (terminologi lain dari rakyat Indonesia), yang memiliki alat produksi namun (masih) tertindas.
Meski demikian, pengertian Marhaen juga ditujukan kepada seluruh golongan rakyat kecil yang dimaksud ialah petani dan buruh (proletar) yang hidupnya selalu dalam cengkeraman orang-orang kaya dan penguasa, Borjuis dan Kapitalis.
Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) memandang Marxisme dengan cara yang sangat spesifik, mengintegrasikannya ke dalam konteks lokal dan ideologis mereka melalui pendekatan Marhaenisme.
Dalam pandangan Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM), Marxisme memainkan peran penting sebagai salah satu dasar teori yang membentuk pemikiran dan strategi organisasi.
Berikut adalah beberapa pandangan teoritis LSMM terhadap Marxisme:
Dasar Pemikiran Marhaenisme
LSMM memahami Marxisme sebagai salah satu landasan teori yang penting, tetapi mereka mengadaptasi dan mengintegrasikannya dengan prinsip-prinsip Marhaenisme yang dikembangkan oleh Sukarno.
Marhaenisme menggabungkan elemen-elemen Marxisme dengan nasionalisme Indonesia, dengan fokus pada perjuangan rakyat kecil dan ketidakadilan sosial di Indonesia. LSMM melihat Marhaenisme sebagai upaya untuk menerjemahkan dan menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dalam konteks Indonesia.
Analisis Kelas dan Ketidakadilan Sosial
Marxisme menyediakan kerangka teoritis untuk menganalisis hubungan antara kelas sosial, kekuasaan, dan distribusi kekayaan. LSMM memanfaatkan teori ini untuk memahami dan mengekspos ketidakadilan sosial dan ekonomi di Indonesia. LSMM menggunakan konsep-konsep seperti eksploitasi kelas, alienasi, dan kesenjangan sosial untuk mengevaluasi situasi sosial dan ekonomi di Indonesia.
Kritik Terhadap Kapitalisme
LSMM mengadopsi kritik Marxisme terhadap kapitalisme, yaitu bahwa kapitalisme menyebabkan ketidakadilan sosial dan ekonomi dengan memfokuskan keuntungan di tangan segelintir orang dan mengeksploitasi kelas pekerja.
LSMM menerapkan kritik ini untuk mengevaluasi sistem ekonomi dan kebijakan di Indonesia, dan mengajukan alternatif yang lebih adil melalui dorongan pemerataan ekonomi.
Hal ini menjadi salah satu tugas penting LSMM mengingat marhaenisme menekankan demokrasi yang bukan hanya demokrasi politik tetapi juga demokrasi ekonomi.
Perjuangan Kelas dan Pembebasan Rakyat Kecil
Marxisme menekankan pentingnya perjuangan kelas untuk mencapai perubahan sosial. Dalam pandangan LSMM, perjuangan ini juga mencakup usaha untuk membebaskan dan memberdayakan rakyat kecil, buruh, dan petani. Mereka menganggap bahwa perubahan struktural yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil harus melibatkan pemberdayaan kelompok-kelompok ini.
Reformasi dan Perubahan Sosial
LSMM menggunakan teori Marxisme untuk merumuskan strategi reformasi dan perubahan sosial. Mereka berupaya menerapkan analisis Marxisme untuk mengidentifikasi area-area di mana reformasi diperlukan, seperti dalam distribusi kekayaan, hak buruh, dan kebijakan sosial.
Meskipun LSMM mengadopsi pendekatan marhaenisme, dasar teori Marxisme tetap memengaruhi pandangan mereka tentang bagaimana perubahan sosial dapat dicapai.
Pendekatan Teoritis dan Praktis
LSMM tidak hanya mempelajari Marxisme dari perspektif teori tetapi juga mengintegrasikannya dalam praktek. Mereka menggunakan teori-teori Marxisme untuk merumuskan dan melaksanakan program-program sosial, pendidikan, dan advokasi. Ini termasuk merancang kampanye yang menyoroti ketidakadilan sosial dan mengadvokasi kebijakan yang lebih adil.
Adaptasi dengan Konteks Lokal
Meskipun Marxisme merupakan landasan teori yang penting, LSMM berusaha untuk mengadaptasi dan menerjemahkan prinsip-prinsip Marxisme dalam konteks lokal.
Mereka menyesuaikan pemikiran Marxisme dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia, melalui interpretasi Marhaenisme. Ini memungkinkan mereka untuk menyusun strategi dan program yang lebih relevan dengan kebutuhan dan tantangan lokal.
Etika dan Pendekatan Non-Kekerasan
Dalam menerapkan teori Marxisme, LSMM cenderung mengedepankan pendekatan non-kekerasan dan etis. Mereka berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan perubahan tanpa menggunakan kekerasan atau metode yang dapat melanggar hukum. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip Marhaenisme yang mengutamakan perjuangan damai untuk mencapai keadilan sosial.
Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran
LSMM memandang pendidikan dan penyuluhan sebagai bagian penting dari penerapan teori Marxisme. Mereka percaya bahwa meningkatkan kesadaran tentang isu-isu kelas dan ketidakadilan sosial melalui pendidikan adalah kunci untuk membangun dukungan yang lebih luas untuk perubahan sosial.
Dalam keseluruhan pandangan teoritis LSMM terhadap Marxisme, mereka menggabungkan elemen-elemen Marxisme dengan perspektif lokal dan konteks Indonesia melalui Marhaenisme.
Penutup, melalui marhaenisme yang dikonsep dan diformulasikan Bung Karno agar sesuai dengan kultur,karakteristik, dan kepribadian bangsa Indonesia memungkinkan LSMM bisa berperan membangun suatu negara Indonesia yang sosialis berdasarkan Pancasila sesuai dengan harapan Bung Karno. Negara yang didalamnya tiada lagi ratap, tiada lagi tangis, semua rakyat beroleh kesejahteraan dan kemakmuran.
Penulis : Haris Ascensio Simbolon | Kader BPW LSMM Jambi