PAN Dukung Masnah-Zulkifli, Ririn Novianty Malah Dampingi BBS

Ririn Novianty , Kader PAN yang juga merupakan Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Jambi. [TanyaFakta.id/Ist]
Ririn Novianty , Kader PAN yang juga merupakan Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Jambi. [TanyaFakta.id/Ist]

TANYAFAKTA.ID, MUARO JAMBI – Tak hanya bermasalah soal dukungan di Pemilihan Gubernur Provinsi Jambi, kini ini “pembelotan” juga terjadi dalam ajang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi.

Konflik antara kepentingan pribadi dan partai mencuat, ketika salah satu kader PAN, Ririn Novianty, yang juga Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Jambi, secara terang-terangan mengiringi calon Bupati Bambang Bayu Suseno (BBS) saat mendaftar ke KPU Muaro Jambi.

Langkah Ririn mendampingi BBS yang merupakan suaminya sendiri ketika pendaftaran ke KPU Muaro Jambi menimbulkan spekulasi dan ragam pertanyaan soal kesetiaan kader PAN terhadap keputusan partainya.

Pasalnya, sementara PAN sendiri secara resmi telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung Masnah Busro sebagai calon Bupati Muaro Jambi yang dipasangkan dengan Zulkifli.

Sebagai seorang istri, manuver Ririn dapat dipahami sebagai bentuk dukungan keluarga. Namun, dari sudut pandang politik, langkah ini mencerminkan adanya perpecahan dalam dukungan PAN di Pilkada Muaro Jambi.

Baca juga:  Djokas Harap Kemas Faried Pertajam DPRD Kota Jambi 

Situasi ini semakin memperlihatkan bahwa PAN tidak 100 persen menyokong Masnah Busro, berbeda dengan soliditas partai pada pilkada sebelumnya.

Konflik kepentingan antara dukungan keluarga dan kewajiban terhadap partai menjadi dilematis.

Langkah Ririn ini tidak hanya akan berdampak pada hasil Pilkada Muaro Jambi. Tapi juga mencerminkan potensi konflik internal yang lebih besar di tubuh PAN.

Pahrudin, pengamat politik dari PUTIN Jambi, menilai bahwa ketidakmampuan Masnah Busro (Masnah) dan Bambang Bayu Suseno (BBS) untuk berduet dalam kontestasi ini menyebabkan pembelahan dukungan di tubuh PAN yang berdampak negatif pada soliditas partai.

“Pembelahan ini pasti terjadi. Secara struktur, PAN mendukung Masnah, tapi banyak kader yang justru condong mendukung BBS,” ujar Pahrudin.

Ia menambahkan bahwa BBS yang juga merupakan kader PAN membuat situasi ini semakin rumit.

“Ini tidak baik, karena soliditas partai terganggu. PAN tidak bisa sepenuhnya mendukung Masnah, dan hal ini bisa berdampak pada migrasi suara,” katanya.

Baca juga:  Siap-Siap, PPK Jambi Luar Kota Besok Akan Buka Pendaftaran KPPS

Menurut Pahrudin, ketidakutuhan dukungan ini tak hanya merugikan PAN. Tapi juga membuka peluang besar bagi kandidat baru yang dapat memanfaatkan situasi ini.

“Ketika dua raksasa politik Muaro Jambi, yakni Masnah dan BBS, tidak utuh dalam dukungan mereka, kandidat lain memiliki peluang besar untuk menang,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa para kandidat baru harus pandai membaca dan memanfaatkan konflik di tubuh PAN untuk tampil sebagai pembeda.

“Apalagi, ada kejenuhan di kalangan warga terhadap dominasi Masnah dan BBS. Jika para pendatang baru mampu mengelola ini dengan baik, mereka bisa menjadi kekuatan baru dalam Pilkada Muaro Jambi,” ujar Pahrudin.

Pahrudin juga mengingatkan bahwa kandidat baru harus cerdas dalam menavigasi situasi ini.

“Kandidat ketiga harus muncul dengan visi yang berbeda dan mampu menarik suara dari mereka yang merasa jenuh dengan status quo,” katanya.

Baca juga:  Dulu Rival, Kini Ivan Wirata Siap Menangkan Pasangan Masnah-Zulkifli

Dengan situasi yang berkembang ini, Pilkada Muaro Jambi semakin menarik untuk diikuti. Pertarungan politik tak lagi hanya antara dua kekuatan besar, tetapi juga memberikan ruang bagi pendatang baru untuk bersinar.

PAN sendiri harus segera menyusun strategi untuk meredam konflik internal ini, jika tak ingin kehilangan dukungan signifikan di akar rumput.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *