Kartu Bahagia: Inovasi Maulana Diza untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Jambi

Pasangan calon walikota dan calon walikota Jambi Nomor Urut 1, Maulana Diza [TanyaFakta.id/Ist]
Pasangan calon walikota dan calon walikota Jambi Nomor Urut 1, Maulana Diza [TanyaFakta.id/Ist]

TANYAFAKTA.ID – Dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang semakin kompleks, pemilihan walikota dan wakil walikota Jambi Tahun 2024, Pasangan Nomor urut 1, Maulana- Diza menghadirkan program unggulan patut diperhatikan yaitu “Kartu Bahagia”.

Program ini menawarkan solusi komprehensif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendataan dan integrasi akses terhadap berbagai bantuan pemerintah. Program ini bukan hanya sekadar inisiatif, melainkan sebuah solusi inovatif yang bertujuan untuk menyatukan berbagai layanan pemerintah dalam satu tangan, memberikan kemudahan akses bagi seluruh lapisan masyarakat.

Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai Kartu Bahagia dan manfaatnya bagi masyarakat Jambi.

Apa itu Kartu Bahagia?

Kartu Bahagia, Satu Kartu untuk Pendidikan, Kesehatan, Gas 3 Kg, Bantuan Sosial dan lain-lain.

Merupakan program yang dirancang untuk mengintegrasikan data masyarakat dengan akses ke berbagai bantuan pemerintah, termasuk pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, dan kebutuhan pokok seperti gas 3 kg dan lain-lain. Dengan sistem yang terintegrasi ini, masyarakat akan merasakan kemudahan dalam mengakses layanan dan bantuan yang sangat dibutuhkan, sekaligus meminimalkan kesenjangan dalam distribusi sumber daya.

Kenapa Harus Kartu Bahagia ?

Pada tahun 2023, tingkat kemiskinan Kota Jambi berada pada angka 8,24%. Yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa angka kemiskinan tersebut stagnan dan cenderung tinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa program penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan Kota Jambi belum secara efektif mengurangi tingkat kemiskinan yang ada.

Baca juga:  Ke Empat Kalinya Dilantik Sebagai Anggota DRPD Kota Jambi, Maria Akan Pastikan Anggaran Selaras Dengan Trisakti Bung Karno

Sementara itu, Stunting juga masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang harus mendapatkan perhatianĀ  di Kota Jambi, di mana prevalensinya mencapai 12% pada tahun 2023.

Angka ini, meskipun berada di bawah level nasional yang lebih kritis, menunjukkan bahwa masih ada tantangan signifikan dalam mencapai kesejahteraan gizi anak-anak. Penanganan stunting tidak dapat dipisahkan dari kualitas layanan kesehatan yang ada, yang saat ini mengalami berbagai permasalahan.

Kota Jambi menghadapi kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter umum dan spesialis, yang berimplikasi pada rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Dengan rasio dokter per penduduk hanya 0,081 pada tahun 2022, jauh di bawah angka nasional 0,63, jelas bahwa masyarakat Kota Jambi tidak mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan.

Situasi ini memperburuk masalah stunting, karena anak-anak membutuhkan akses yang baik terhadap pelayanan kesehatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tidak hanya sektor kesehatan, masalah juga muncul dalam kualitas pendidikan. Ketidakmerataan kualitas tenaga pendidik, minimnya sertifikasi, dan infrastruktur pendidikan yang kurang memadai menjadi faktor penghambat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Jambi.

Rasio guru dan murid yang masih di bawah standar nasional, yaitu 0,054 untuk tingkat SD dan 0,062 untuk SMP, menunjukkan bahwa anak-anak di Kota Jambi mungkin tidak menerima pendidikan yang memadai, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesadaran mereka akan kesehatan dan gizi.

Baca juga:  KPU Muaro Jambi Umumkan Hasil Verifikasi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Muaro Jambi

Untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas sektor kesehatan serta pendidikan, diperlukan tindakan terpadu. Pertama, harus meningkatkan ketersediaan dan profesionalisme tenaga kesehatan. Investasi dalam pelatihan dan pengembangan tenaga medis, serta insentif untuk menarik tenaga kesehatan ke daerah, menjadi langkah penting yang perlu diambil.

Kedua, perbaikan infrastruktur pendidikan harus menjadi prioritas. Kerja sama antara pemerintah kota, provinsi, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memastikan bahwa fasilitas pendidikan memenuhi standar yang memadai. Program sertifikasi dan pelatihan untuk guru juga harus ditingkatkan agar kualitas pengajaran dapat ditingkatkan.

Berdasarkan persoalan-persoalan diatas, Maulana menciptakan satu program inovatif yaitu “Kartu Bahagia”. Kartu Bahagia ini diharapkan mampu menyelesaikan persoalan tersebut melalui adanya Pendataan dan integrasi database masyarakat terhadap akses bantuan pemerintah (pendidikan, kesehatan, bantuan social, gas 3kg, dll).

Tujuan Strategis Program Kartu Bahagia

Program Kartu Bahagia bertujuan untuk menghadirkan perubahan positif di berbagai aspek kehidupan masyarakat Jambi:

  1. Pemberdayaan Ekonomi: Dengan memberikan akses terhadap modal usaha dan pelatihan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), program ini berupaya mendorong produktivitas masyarakat. Ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan pendapatan keluarga, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
  2. Akses Pendidikan yang Lebih Baik: Kartu Bahagia juga memberikan dukungan kepada keluarga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak, termasuk biaya sekolah dan pembelian alat tulis. Dengan akses pendidikan yang lebih baik, anak-anak di Jambi akan memiliki peluang lebih besar untuk meraih cita-cita mereka.
  3. Layanan Kesehatan yang Terjangkau: Program ini mengintegrasikan layanan kesehatan, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan dengan biaya yang lebih terjangkau. Akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
  4. Kesejahteraan Sosial: Kartu Bahagia memiliki fokus khusus pada kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan anak-anak yatim. Program ini berupaya memastikan bahwa tidak ada satu pun individu yang tertinggal dalam perjalanan menuju kesejahteraan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *