Mengubah Limbah Menjadi Berkah: Membuat Pupuk Kompos dari Gedebog Pisang

Cara mengubah limbah menjadi berkah oleh Nur Kholik, Pegiat Pertanian. [TanyaFakta.id/Redaksi]
Cara mengubah limbah menjadi berkah oleh Nur Kholik, Pegiat Pertanian. [TanyaFakta.id/Redaksi]

TANYAFAKTA.IDBanyak orang yang tidak tahu bahwa barang-barang yang selama ini kita anggap sebagai sampah dan tidak berguna ternyata mempunyai manfaat dan bisa bernilai ekonomis yang tinggi jika kita kreatif.

Salah satu contohnya adalah batang pisang. Batang pisang, yang sering dianggap sebagai limbah dan dibiarkan membusuk begitu saja, ternyata bisa diolah menjadi pupuk kompos yang kaya akan unsur hara penting bagi tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Bahan yang Dibutuhkan
Selain batang pisang yang kita tebang untuk diambil buahnya (sebagai bahan utama), beberapa bahan lain yang diperlukan adalah starter EM4/yakult yang mengandung bakteri pengurai, molase/gula merah/gula putih/POC (Pupuk Organik Cair), sisa nasi/nasi basi, air, tanah secukupnya sebagai bahan campuran, dan karung/compost bag.

Baca juga:  Jangan Mengucek Mata, Ini Bahayanya !

Cara Pembuatan
Cacah batang pisang menjadi bagian-bagian kecil. Proses ini penting untuk mempercepat pengomposan dengan meningkatkan luas permukaan yang terpapar mikroba pengurai.

Campurkan batang pisang yang telah dicacah dengan tanah. Campuran ini akan menyediakan bahan organik dan mempercepat proses dekomposisi.

Ambil air secukupnya dan campurkan dengan starter bakteri EM4 (pertanian). Gunakan perbandingan 1 tutup botol EM4 untuk 1 liter air.

Tambahkan molase/gula merah, atau gula putih ke dalam larutan air yang telah diberi EM4. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan sisa nasi atau nasi basi sebagai starter mikroba yang akan mempercepat proses fermentasi.

Tuangkan larutan yang sudah disiapkan ke dalam campuran batang pisang dan tanah. Aduk rata untuk memastikan semua bahan tercampur dengan baik.

Baca juga:  10 Tips Atasi Kecanduan Rokok

Masukkan semua bahan yang sudah tercampur dengan merata kedalam karung/composter bag, bisa juga menggunakan tong atau bak sampah yang tertutup dengan rapat selama proses pengomposan.

Diamkan campuran ini di tempat yang teduh dan lembap. Proses pengomposan biasanya memakan waktu dua hingga tiga bulan. Selama periode ini, aduk campuran secara berkala setiap empat minggu sekali untuk mempercepat proses pengomposan dan memastikan oksigen terdistribusi dengan baik.

Penutup
Dengan memanfaatkan batang pisang sebagai bahan dasar pupuk kompos, Anda tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga mendapatkan pupuk berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah di kebun atau tanaman di pekarangan rumah Anda. Inovasi sederhana ini menunjukkan bagaimana kreativitas dalam pengelolaan limbah dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan pertanian, serta menghemat pundi pundi anda yang seharusnya membeli pupuk kimia yang harganya makin tidak merakyat.

Baca juga:  Cara Berunjuk Rasa yang Baik Menurut UUD 1945 dan Peraturan Hukum di Indonesia

Untuk lebih jelasnya, simak video tutorial berikut :

Selamat mencoba!

Penulis : Nur Kholik | Pegiat Pertanian 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *